Mohon tunggu...
Aldion Maldini
Aldion Maldini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jambi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencari Keadilan di Tanah Terjajah: Membongkar Pelanggaran HAM di Tanah Palestina

23 Mei 2024   16:27 Diperbarui: 23 Mei 2024   16:27 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konflik antara Palestina dan Israel menjadi perhatian khusus dunia hingga hari ini. Perseteruan ini membuat begitu banyak dampak yang terjadi khususnya bagi warga Palestina. Kekerasan serta penindasan terhadap warga sipil di tanah Palestina membuat perlawanan atas kekejaman yang dilakukan oleh Tentara Israel semakin gencar dilakukan, baik perlawanan yang dilakukan oleh Gerakan kelompok islam HAMAS dan juga perlawanan yang dilakukan oleh warga sipil di Palestina.

Ada 143 negara di dunia mendukung Palestina sebagai anggota tetap PBB termasuk beberapa negara di Eropa, hal ini sebagai bentuk menyuarakan pengakuan bagi negara Palestina. Sebagai bentuk upaya dukungan diplomatik terhadap negara yang sedang mengalami krisis akibat perperangan. Berbagai bentuk kekerasan dan penindasan dilakukan mengakibatkan korban sipil, mulai dari anak-anak, Perempuan, lansia dan juga tenaga medis di rumah sakit turut menjadi sasaran kekejaman tantara Israel. Serangkaian pelanggaran serius yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina setelah Oktober, terutama di Gaza, menunjukkan genosida sedang berlangsung. bukti-bukti tentang meningkatnya hasrat Israel untuk genosida semakin jelas, niat terang-terangan untuk "menghancurkan bangsa Palestina yang sedang di bawah pendudukan," seruan keras untuk 'Nakba kedua' di Gaza dan wilayah Palestina. Penggunaan senjata berkekuatan besar dengan dampak yang tidak dapat diprediksi secara merata, yang berdampak pada jumlah kematian yang besar dan kerusakan pada infrastruktur yang mendukung kehidupan warga Palestina.

"Agresi Israel ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 11.470 orang, termasuk 4.707 anak-anak, 3.155 perempuan, dan 668 lansia, dengan 29.000 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Kementerian Kesehatan Palestina juga melaporkan di antara korban tewas tersebut terdapat 203 petugas kesehatan dan 36 anggota pertahanan sipil, sementara lebih dari 210 petugas kesehatan mengalami luka. Selain itu, 197 warga Palestina tewas akibat tembakan pasukan Israel di Tepi Barat, wilayah Palestina lainnya yang diduduki Israel, dan 2.750 lainnya terluka sejak bulan Oktober 2023." (mengutip dari kompas.com)

Bahwa dari data tersebut, menerangkan persepsi bahwa tentara Israel telah melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) secara besar-besaran terhadap warga sipil di Palestina. Masyarakat internasional, termasuk tidak hanya negara-negara tetapi juga aktor non-negara seperti bisnis, harus melakukan segala upaya yang bisa dilakukan agar segera mengakhiri risiko genosida terhadap warga Palestina.

Seharusnya pengawasan PBB atas wilayah Palestina yang berada di bawah pendudukan Israel menjadi hal yang sangat penting. Kerja sama semua pihak dengan Komisi Penyelidikan tentang wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, dan Israel, serta kejahatan yang muncul dari peristiwa terkini, dengan menegaskan kejahatan yang terjadi hari ini sebagian disebabkan oleh kurangnya efek jera dan berlanjutnya impunitas.

Sejumlah aksi pelanggaran HAM yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama 2023-2024 :


1. Penyerangan Rumah Sakit

Israel terbukti melanggar hukum internasional dengan menyerang rumah sakit di wilayah Palestina. Dilansir dari ohchr.org, laporan PBB mencatat serangkaian pengeboman yang menargetkan fasilitas kesehatan, merampas hak mendasar warga Palestina untuk mendapatkan layanan medis yang memadai. Dilansir dari The Guardian, berikut adalah daftar rumah sakit di Gaza yang terkena imbas serangan Israel.

  • International eye hospital pada 8-9 Oktober,
  • Palestinian Medical Relief Centre for the Rehabilitation of the Disabled pada 25 Oktober,
  • Al-Quds Hospital pada 29-30 Oktober dan 2-8 November,
  • Turkish-Palestinian Friendship hospital pada 30 Oktober,
  • Psychiatric hospital pada 5-6 November,
  • Al-Shifa hospital pada 3 dan 10 November,
  • Al-Awda hospital pada 9 November,
  • Al-Nasr children's hospital pada 8-10 November,
  • Al-Rantisi paediatric hospital pada 5-6 dan 9-10 November, dan
  • Rumah Sakit Indonesian pada 9 November

2. Kekerasan terhadap Anak-anak

Dilansir dari unicef.org, anak-anak Palestina menjadi korban utama kekejaman Israel, dengan melibatkan tindakan-tindakan kejam seperti penangkapan sewenang-wenang, penggunaan kekuatan berlebihan, dan pembunuhan. Pelanggaran terhadap hak anak menjadi sorotan serius dalam konflik ini.

Para ahli PBB mengeluarkan pernyataan keras yang mengutuk serangan terhadap warga sipil dan menyebutnya sebagai pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional. Serangkaian laporan tersebut memberikan gambaran menyeluruh tentang pelanggaran HAM yang terus berlanjut di wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun