Mohon tunggu...
Aldi Afandi
Aldi Afandi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Puncak Paralayang Megasari, Tempat Wisata yang Gak Wisata-wisata Amat

10 September 2018   10:07 Diperbarui: 10 September 2018   10:29 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spot Sunset|Dokumentasi pribadi

Saat kalian melewati jalan arah Bondowoso-Banyuwangi melalui jalur Ijen, kalian tidak akan mudah menemukan penunjuk arah/plang bertuliskan "Megasari" kalau kalian tidak jeli melihat apalagi sedang asyik bergurau dengan pacar diatas tunggangan besi bertuliskan Jialing. 

Megasari terletak di Sempol, Bondowoso. Puncak Megasari adalah tempat wisata (katanya) atau bisa dibilang sport spot area untuk olahraga paralayang. Seperti yang sudah saya tuliskan tadi, Puncak Paralayang Megasari tidak akan mudah terlihat oleh pandangan kalian. 

Kenapa? Pertama karena tulisan "Megasari" tidak bakal terlihat karena tulisannya terletak di jalan yang menanjak dan berliku. 

Kedua, tidak ada tulisan "Megasari" saat kalian masuk ke area tempat menuju puncak. Saya sampai bertanya-tanya dan uring-uringan, "ini tempat wisata atau bukan sih?". Ndilalah kami melewati jalan tersebut saat memasuki waktu adzan magrib. Horor tapi memang harus dilalui. 

Kami berangkat dengan rombongan yang cukup banyak, sekitar 18 orang dengan menggunakan motor, kurang empat orang lagi sudah bisa menggelar pertandingan sepak bola. 

Kemudian kami memulai perjalanan dengan sedikit rasa ndredek, bagaimana tidak, kanan-kiri kami adalah hutan dan jurang, ditambah dengan jalan bebatuan dan bertanah yang dalam bagaikan trek untuk lomba grasstrack. 

Pagi Hari|Dokumentasi pribadi
Pagi Hari|Dokumentasi pribadi
Tentu medan seperti itu sangat menyulitkan, belum lagi kami membawa peralatan seperti tenda & terpal yang merepotkan untuk dibawa. Setelah 1,5 jam berkompetisi dengan jalan yang susah dan berdebu, kami sampai juga di pos pertama. 

FYI, Megasari adalah sebuah nama perkampungan yang ada dibawah pos tersebut, ya sekitar 1 kilometer lah jika ingin ke perkampungan tersebut. Nahas sekali, 2 motor kami hampir kehabisan bensin, dan kami disarankan untuk membeli bensin ke perkampungan itu. Dan kami pun iya-iya saja, karena memang sudah kewajiban jika motor sudah haus. 

Dengan kondisi remang-remang kami menuruni jalan tersebut, dan ternyata jalannya terjal sekali, hingga perut dan tangan kami seperti merasakan getaran periodik layaknya terapi penyusutan lemak. Kram perut dan tangan kami rasakan. 

Selanjutnya kami naik keatas untuk bergabung bersama rombongan. Dan kami menuju puncak dengan semangat dan tak lupa jalan yang terjal pula. Akhirnya kami sampai di Puncak Paralayang Megasari

E-Spesia| Dokumentasi pribadi
E-Spesia| Dokumentasi pribadi
Kami menghabiskan malam di puncak untuk berkemah dan menikmati kencangnya angin Megasari. Tak dipungkiri karena memang tempat untuk olahraga paralayang yang mengandalkan angin. 

Semua seperti terbayarkan dengan keindahan sunsetnya, keindahan gunungnya, kengerian malamnya, dan keindahan perjalanan yang tak terlupakan. Yen pengen uripmu mulyo yo nang Megasari wae~.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun