Mohon tunggu...
Aldi Binaya Alqadry
Aldi Binaya Alqadry Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Dan Pengarang

Menjadi seseorang yang mampu bersaing dengan minat saya dan mempelajari hal-hal baru yang imajinatif, intuitif, dan komunikatif. Harapan terbesar kemampuan saya dapat bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Masa Depan Pariwisata Indonesia Menuju New Normal

20 Juni 2020   17:47 Diperbarui: 20 Juni 2020   17:45 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlahan, industri pariwisata siap-siap memasuki new normal meski masih melawan COVID-19. Berbagai aturan disiapkan untuk mencegah pengunjung, pengelola, dan pihak lain di lokasi wisata terinfeksi virus corona.

Nah Salah satu aturan dari Akan Diterapkannya  new normal ini adalah Wisatawan yang masuk harus menunjukkan surat keterangan sehat dan hasil tes rapid non reaktif.

Kata Ketua PHRI Pangandaran Agus Mulyana dikutip dari detikTravel, menyatakan bahwa

"Biaya tes rapid Rp 300 ribu. Kalau sekeluarga 5 orang berwisata, biayanya sudah Rp 1,5 juta. Memang cukup lumayan mahal. Tapi kami mencoba menyiasati dengan memberikan diskon 30 persen untuk hotel dan 5 persen untuk restoran."

Kebijakan tersebut sangat mungkin mempengaruhi jumlah pengunjung, namun harus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya infeksi virus corona (Covid-19). Kebijakan lain adalah menggeser lokasi check point ke lokasi dengan areal parkir lebih luas untuk mencegah antrian ini diupayakan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Jika Pariwisata Indonesia telah siap memasuki new normal, mungkin berbeda dengan Pariwisata Negara yang lain. Kapan new normal diberlakukan bergantung pada kondisi tiap daerah yang berbeda. Presiden Joko Widodo sempat mengatakan, pandemi COVID-19 akan membuka tren pariwisata di dunia.

Industri pariwisata harus memiliki Protokol New Normal saat beroperasi kembali. Berikut poin-poin instruksi Presiden Jokowi soal tatanan new normal di sektor pariwisata:

1. Perubahan tren

Kapan new normal diberlakukan mungkin saja terjadi tak lama lagi dalam sektor pariwisata. Dengan pertimbangan tersebut, tren wisata berubah menjadi lebih mengutamakan health, hygiene, safety, dan security.

"Selain itu preferensi liburan akan bergeser ke alternatif liburan yang tidak banyak orang seperti solo travel tour, wellness tour, termasuk juga di dalamnya virtual tourism serta staycation," kata Jokowi.

Jokowi meminta jajarannya melakukan inovasi dan perbaikan di sektor pariwisata. Protokol new normal yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan harus siap saat menyambut wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun