Kedungkamal adalah sebuah desa di kecamatan Grabag, Purworejo, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini berjarak sekitar 6 kilometer dari pusat pemerintahan kecamatan Grabag atau 17 kilometer barat daya ibukota kabupaten. Desa Kedungkamal memiliki kurang lebih 14.500 penduduk dengan luas daerah 115 km2. Batas wilayah Desa Kedungkamal di sebelah Utara adalah Kecamatan Bayan, sebelah Timur adalah Kecamatan Ngombol, sebelah Selatan adalah Desa Tunggulrejo dan Kecamatan Ngombol, dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sangubanyu dan Kecamatan Bayan. Pembagian wilayah desa Kedungkamal yaitu Dusun Lengis, Dusun Kedungkamal Tengah, dan Dusun Kedungkamal Kidul.
Keadaan di daerah Kedungkamal terdapat banyak pohon kelapa, sehingga sebagian besar Penduduk Kedungkamal memproduksi minyak kelapa. Ampas minyak kelapa atau yang dikenal dengan kethak dapat dibuat menjadi berbagai olahan makanan, salah satunya yang terkenal dari desa Kedungkamal adalah produk lemper tepo (kethak). Lemper tepo yang diproduksi di desa Kedungkamal ada dua macam yaitu lemper tepo murni dari kethak dan lemper tepo dengan campuran ketan. Lemper tepo dengan campuran ketan memiliki tekstur yang lebih padat dan kenyal dibanding dengan lemper tepo murni. Lemper tepo ini merupakan salah satu produk UMKM yang berkembang di desa Kedungkamal dan penjualannya sudah sampai ke luar kota.
UMKM merupakan salah satu program Pemerintah guna membantu perekonomian masyarakat menengah ke bawah. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah usaha yang dijalankan individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil. Penggolongan UMKM umumnya dilakukan dengan batasan pendapatan per tahun.
Universitas Muhammadiyah Purworejo mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata sebagai salah satu bentuk pengabdian terhadap masyarakat yang wajib dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan. Program kuliah kerja nyata Universitas Muhammadiyah Purworejo mengangkat tema " Menumbuhkan ekonomi pedesaan".
Perkembangan UMKM di desa Kedungkamal sudah berjalan cukup baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya jenis usaha yang sudah dijalankan. Mahasiswa KKN UMPWR tahun 2022 melaksanakan program kerja peningkatkan pemasaran lemper tepo dengan cara mandaftar lokasi UMKM  pada google maps dengan tujuan memperluas pemasaran serta memudahkan konsumen menemukan lokasi Lemper tepo. Lemper tepo dipilih karena memiliki keunikan dan masih asing  ditelinga masyarakat sehingga diharapkan dapat mengangkat nama desa Kedungkamal.
Proses pembuatan lemper tepo tergolong mudah akan tetapi membutuhkan banyak waktu. Adapun tahapan  pembuatan lempor tepo  yang pertama adalah menghaluskan kethak dengan cara diparut. Kemudian panaskan gula merah hingga mengental lalu masukan kethak yang sudah dihaluskan, masak dengan cara diaduk terus menerus kurang lebih 30 menit sampai kethak tercampur rata dan kering. Setelah itu bentuk kepal adonan kethak dan bungkus menggunakan daun pisang yang sudah kering, kukus selama kurang lebih 30 menit. Kemudian lemper tepo didinginkan barus dikemas dan divacum. Pengemasan lemper tepo divacum bertujuan agar lebih tahan lama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI