Mohon tunggu...
Aldie Prasetya
Aldie Prasetya Mohon Tunggu...

seseorang yang sedang belajar hidup, belajar bersosialisasi dan membangun jaringan, hingga belajar menulis opini dan sebagainya.\r\n\r\nbagi saya "Jaringan itu perlu,dimana kita bisa bertukar pikiran,informasi,dan sebagainya"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ini Dia, Cara Mendidik Anak yang Baik

2 Maret 2011   23:25 Diperbarui: 4 April 2017   16:33 9296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Dalam Agama anak merupakan titipan Tuhan", seperti itu lah kata yang sering terucap dari bibir orang tua saya ketika mereka menasehati saya. Selama 20 tahun berlalu hingga saat ini, pernyataan seperti itu masih diucapkan. pernyataan ini mengingatkan saya dengan perjuangan orang tua yang menyimpan harapan sangat besar kepada saya sebagai seorang anak. Tidak berbeda dengan anak yang lainnya, pasti setiap orang tua mengharapkan agar anak-anak nya kelak menjadi sukses dan memiliki masa depan yang lebih baik dari pada orang tuanya. saya yakin itu.  tidak ada orang tua yang menginginkan masa depan anak-anaknya lebih buruk dari pada orang tuanya. Untuk itu orang tua memiliki peran penuh terhadap pembentukan sikap seorang anak agar dalam perjalanan hidupnya, anak memiliki sikap yang baik dan  bersikap sesuai dengan nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Terdapat sebuah anggapan  bahwa anak merupakan cerminan dari orang tuanya. misalkan; ketika seorang anak melakukan kesalahan (lebih khususnya melanggar norma yang berlaku) di lingkungan masyarakat,  tidak menutup kemungkinan ada masyarakat yang menilai bahwa orang tuanya tidak mendidik anaknya dengan baik. Sehingga anaknya dapat melakukan perbuatan yang tidak semestinya dilakukan oleh seorang anak.

Menurut Kartono (1990), batas usia remaja dibagi tiga yaitu :

1)   Remaja Awal (12-15 Tahun)

Pada masa ini, remaja mengalami perubahan jasmani yang sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif sehingga minat anak pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak lagi namun sebelum bisa meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain itu pada masa ini remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan merasa kecewa.

2)  Remaja Pertengahan (15-18 Tahun)

Kepribadian remaja pada masa ini masih kekanak-kanakan tetapi pada masa remaja ini timbul unsur baru yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri.Remaja mulai menentukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan terhadap pemikiran filosofis dan etis.

Maka dari perasaan yang penuh keraguan pada masa remaja awal maka pada rentan usia ini mulai timbul kemantapan pada diri sendiri.Rasa percaya diri pada remaja menimbulkan kesanggupan pada dirinya untuk melakukan penilaian terhadap tingkah laku yang dilakukannya. Selain itu pada masa ini remaja menemukan diri sendiri atau jati dirinya.

3)  Remaja Akhir (18-21 Tahun)

Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil. Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri dengan keberanian. Remaja mulai memahami arah hidupnya dan menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang jelas yang baru ditemukannya Masa remaja sebagai masa mencari identitas, Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik, Masa remaja sebagai ambang masa depan.

Dengan berdasarkan teori diatas, banyak kenakalan remaja yang dilakukan oleh remaja awal dan pertengahan. Kebanyakan dari mereka terlibat salah pergaulan karena kurangnya pengawasan dari orang tua. saya memiliki pendapat bahwa masa remaja awal dan remaja pertengahan memiliki tingkat penasaran yang lebih tinggi untuk mencari jati dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun