Mohon tunggu...
Aldie Prasetya
Aldie Prasetya Mohon Tunggu...

seseorang yang sedang belajar hidup, belajar bersosialisasi dan membangun jaringan, hingga belajar menulis opini dan sebagainya.\r\n\r\nbagi saya "Jaringan itu perlu,dimana kita bisa bertukar pikiran,informasi,dan sebagainya"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ini Dia, Cara Mendidik Anak yang Baik

2 Maret 2011   23:25 Diperbarui: 4 April 2017   16:33 9296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Untuk mengatasi masalah yang dipaparkan diatas, pertanyaanya adalah Bagaimana cara yang ampuh dalam membina anak yang baik?. Berdasarkan pengalaman saya, caranya adalah:

1. Arahkan pendidikan yang terbaik. Orang tua dapat memasukkan ke lembaga pendidikan (SD,SMP,SMA) yang memiliki penilaian baik dari masyarakat. Untuk itu, orang tua juga berperan aktif dalam mencari lembaga yang terbaik untuk anaknya. kebanyakan yang terjadi adalah orang tua membebaskan anaknya mau sekolah dimana tanpa ada kontrol orang tua. berbeda dengan membebaskan anaknya untuk memilih sekolah kemudian orang tua memberikan rekomendasi sekolah yang terbaik berdasarkan Informasi yang diterima orang tua. Karena lembaga pendidikan adalah agen sosialisasi  yang paling berpengaruh setelah keluarga dan teman bermain (menurut para ahli Sosiologi)

2. Merangsang dan mengajak anak untuk berpikir dewasa. Misalnya : orang tua membebaskan anak dalam berpendapat kemudian orang tua bertugas meluruskan pendapat yang tidak benar. Biarkan seorang anak berpikir dan mengetahui mana yang baik dan tidak baik. Tentunya disertai dengan pemahaman orang tua yang diajarkan kepada anaknya. Cara ini dapat juga dilakukan dengan mengajak sang anak untuk bertukar pikiran dan bebaskan anak untuk mengungkapkan pendapatnya.

3. Jangan dikekang atau diajarkan dengan kekerasan karena dapat mempengaruhi psikologi anak. Seorang anak merasa tertekan apabila dirinya dikekang dan di didik secara keras. Disamping itu, akibat dari cara didik yang keras membuat seorang anak membawa sampai dewasa, bahkan sampai menikah dan memiliki anak.

4. Tegakkan peraturan yang tegas. Dengan cara ini, orang tua dapat memberikan peraturan kepada anak berikut sanksi yang akan diterima apabila melanggar. Berikan penekanan bahwa apabila dia melanggar maka ada hukuman yang harus dia laksanakan.

5. Berikan kasih sayang yang sesuai pada porsinya,jangan terlalu berlebihan. Memberikan kasih sayang sesuai porsinya maksudnya adalah ketika seorang anak masih berumur balita boleh diberikan apapun untuk menyenankan dirinya hingga sampai pada umur 12 tahun. Mulai memasuki masa remaja awal (SMP) mulai diarahkan mana yang baik dan mana yang benar. Contoh lain adalah seorang anak pada masa remaja awal sangat membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya. Apabila ada orang tua yang menginginkan anaknya disekolahkan di sekolah berasrama sebaiknya dilakukan pada saat jenjang SMA. Karena dapat membuat sang anak tidak diperhatikan meskipun maksud dari orang tua tidak seperti itu.

6. Awasi pergaulan anak. Sebagai Orang tua, buatlah anak merasa nyaman untuk terbuka (bertukar pikiran, curhat,dsb). Karena dengan cara seperti ini, secara tidak langsung orang tua dapat mengontrol anaknya.

Penerapan cara ini dapat dilakukan kepada anak usia 6 - 18 tahun. Kesulitan orang tua dalam mendidik anak yang paling dominan adalah ketika anak berumur 12 - 15 tahun atau pada anak memasuki pendidikan SMP. Berdasarkan teori yang tercantum diatas, masa remaja awal merupakan masa anak dalam kondisi labil (tidak stabil) untuk menentukan jati dirinya. Sehingga sangat rentan sekali terpengaruh segala bentuk pergaulan. Pada masa remaja pertengahan, sikap remaja sudah merupakan penanaman sikap pada saat dirinya berumur 12 - 15 tahun. Sedangkan pada masa anak- anak (6- 12 tahun) merupakan masa yang paling mudah orang tua dalam menanamkan nilai-nilai moral yang mereka kehendaki. Mungkin masih ada alternatif - alternatif lain, namun secara garis besar yang dipaparkan diatas sudah dapat mewakili.

Orang tua memliki peran yang sangat penting dalam rangka membentuk sikap seorang anak yang sesuai harapan semua orang tua pada umumnya. Marilah sekarang orang tua memperhatikan serta mananamkan nilai moral kepada anak-anaknya jangan sampai anak merasa dirinya tidak diperhatikan. karena anak yang termasuk kategori remaja awal dan pertengahan memiliki dorongan sangat besar untuk melakukan kenakalan remaja. Dalam mendidik seorang anak dengan cara yang pas (sesuai dengan karakter anak), maka akan menghasilkan anak yang sesuai dengan yang diharapkan. Untuk membentuk sikap anak yang paling effektif adalah dilakukan sejak dini,jangan sampai terlambat. Apabila sudah memasuki remaja akhir akan  sulit untuk dibentuk sesuai dengan yang dinginkan orang tua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun