Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sang Orator Cilik

8 Mei 2020   22:46 Diperbarui: 8 Mei 2020   22:43 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

   "Kalau dari sono dikirim anak cilik, ya dari sini juga anak ciliklah. Biar sama-sama orator cilik," kata cucu.

   "Kalau dikirim orang besar, kalau lebih bagus pidatonya, wajarlah, namun kalau kalah, wah percuma sudah besar orangnya, sama anak kecil kalah. Susah itu urusannya yah. Lalu siapa?" tanya kakek.

   "Saya akan berpidato kek. Sama bentuknya. Berpidato seakan di depan bapak presiden dan menteri dan topiknya tentang corona juga. Kita rekam pidatonya dan disampaikan ke presiden. Tidak boleh diunduh di media sosial dan media cetak. Cukup bapak presiden saja yang menonton. Begitu kalau mau kasih usul yang elegan." kata cucu.

   "Apa judulnya?"Tanya kakek lagi. Kali ini kakek menjadi penanya dan pendengar yang baik bagi cucunya yang sok pintar dan kepintaran ini.

   "Dia memilih judul 'Lockdown'. Saya memilih 'Tidak Lockdown'. Jadi dia memilih tesis Lockdown, saya memilih anti tesis Tidak Lockdown. Seperti teori Dialektikanya Hegel itu kek. Tesis versus anti tesis, maka akan melahirkan sintesis," kata cucu.

   "Ah sok pintar kau. Darimana kau tahu itu?" tanya kakek.

   "Lho, kan kakek pernah cerita soal teori itu dan bukunya ada di kamar kakek. Pernah saya baca diam-diam kek, " jawab cucu.

   "Ini namanya mencuri ilmu kakek," kata kakek.

   "Ini  mencuri tapi tidak ada yang kehilangan kek. Tidak ada yang dirugikan, jadi kakek tidak boleh menuntut pencurinya. Tidak ada pasal dalam KUHP yang dilanggar, " kata cucu membela diri.

   "Ya sudahlah, sok pintar kali kau. Ayo bagaimana pidatonya?" tanya kakek.

   "Ayo kita rekam ya kek. Saya ganti baju dulu. Kalau mau pidato di depan presiden harus dengan pakaian sopan dan bicara yang sopan," kata cucu sambil pergi ke kamarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun