Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Alhamdulillah, dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan saya panjang umur dan bisa mengikuti perkuliahan dengan Mata Kuliah pengantar filsafat dan logika.
Nah ini adalah essay tentang pengalaman pribadi saya mengenai filsafat. Saya mendengar kata filsafat, sejak saya kuliah di UHAMKA. Ketika mendengar kata filsafat yang muncul dipikiranku adalah apa itu filsafat? Dan mengapa kita perlu mempelajari filsafat? Â mendengar kata filsafat ini saya tidak paham apa yang dimaksud. sebelumnya saya juga tidak pernah belajar filsafat dan Sebetulnya saya kurang menyukai filsafat karena menurut saya filsafat sangat sulit untuk dipahami dan filsafat sendiri ilmu yang mempelajari tentang pemikiran yang akan menimbulkan sebuah pertanyaan-pertanyaan dimana jawaban pertanyaan tersebut membutuhkan logika yang membuat saya bingung. Apabila kita tidak konsentrasi dalam mempelajari ilmu filsfat maka akan sulit untuk dipahami. Oleh karena itu belajar filsafat harus penuh konsentrasi dan extra. Walaupun filsafat ilmu yang sangat membingungkan untuk mencari suatu kebenaran tidak menutup kemungkinan, mungkin suatu saat nanti saya akan menyukai filsafat. Sampai sekarang saya masih penasaran mengapa saya kurang menyukai ilmu filsafat padahal banyak orang berkata belajar ilmu filsafat ini seru dan juga tidak membosankan. Jadi rasa penasaran inilah yang mendorong saya untuk menyukai ilmu filsafat, mungkin jika mengenal filsafat lebih dalam lagi tentunya saya akan menyukai ilmu filsafat.
Dari sini juga saya berpikir bahwa belajar ilmu filsafat harus benar-benar dan tidak main-main ketika sedang menjalankan proses belajar mata kuliah ini.
Adapun kesan selama belajar ilmu filsafat sangat membantu untuk saya berfikir lebih luas lagi. Karena filsafat menurut saya juga membawa pengaruh yang baik jika kita beranggapan baik. Dari filsafat ini bahwa kita diajarkan untuk berfikir yang akan menimbulkan sebuah pertanyaan. Jika kita tidak belajar berfikir maka kita tidak bisa untuk berfikir lebih kritis lagi dan hanya bisa berfikir semestinya.
(Al Davit Rivaldo / Mahasiswa Manajemen FEB UHAMKA)
