Fenomena "STMJ" : Mengapa Rezeki dan Kemudahan Terus Mengejar Pelaku Maksiat?

Kenapa ya orang yang maksitnya jalan ko malah surga ko deket banget dengan dia ?

"Meski males tapi yang aneh ko cewenya cantik terus dan kaya lagi,padahal dia itu ya begitu-begitu saja, ya memang si sholatnya rajin
tapi ya itu begituanya juga sering. Tapi ya itu meski dah punya istri ya dapet aje wanita cantik dan kaya " kadang bingung ane yang
coba bener tapi ekonomi sampe kerja saja ane sampe keluar kota". Begitu kata Pa Ali Oncom ( bukan nama sebenarnya ya ).

Diruangan yang dingin didalam server komputer sebuah ERP kami mengobrol. Ane cuman mesam mesem saja sambil bekerja mengecek database
dan ternyata ada data transaksinya. Lalu Pa Ali Oncom pun , berguman "Apa ini yang namanya istridroj?" , semua kemudahan dibukakan
Ya itu hidup mudah ,uang ada ,kerjaan enak , istri cantik tapi ya itu hobinya ma wanita yang lain, yang cantik lagi kaya lagi.

Ane dalam hati pun tertegun, oh jadi yang namanya STMJ itu sejenis ini ya Sholat Terus Maksiat Jalan, ya tapi kalau dipikir mendalam lagi
mungkin saja orang ini sangat dermawan atau sangat berbakti pada orang tuanya, atau pandai menyenangkan hati orang tuanya.
Atau apapun itu.
Lalu Pa Ali Oncom pun bercerita lagi ,"Ya dia tetap sehat sampai detik ini, tidak pernah sakit gitu.  Padahal perbuatannya begitu ".
Lalu saya pun bilang ma Pa Ali Oncom , " Ya rezeki itu bukan soal banyaknya atau pun memilikinya, tapi juga soal rasa, kalau
seseorang sudah ditarik rasa nikmatnya, nikmat ma yang halal , malah nikmatnya itu ma dosa . Ya terlihat itu sebuah kenikmatan
tapi kan itu sebuah musibah untuk akirat dan keabadiannya. "
"Ya sepengetahuan ku sih, temen-temen yang playboy itukan biasanya mereka ditinggalkan ma wanita yang dicintaina, dan melupakan
semua, dan dia kehilangan rasa itu, meski memiliki wanita yang lebih centik ,lebih muda, lebih segalanya tapi ya itulah ketika rasa nya ditarik
semua itu tidak nikmat, makanya kita jangan tertipu dengan segala yang menarik tapi dilarang ."
 Oh ya segini dulu ya tulisan saya, kepada para pembaca ,tetaplah bersyukur dan bersabar  . Begitulah soal rezeki itu soal rasa