Apa mewujudkan segala hal di dunia. Kenapa menerangkan dan menjelaskan dari apa yang diwujudkan. Mengapa meluaskan alasan kenapa dan apa terwujud hingga diakui ada.Â
Sedari itu kapan memomenkan wujud apa, kenapa, dan mengapa. Terurai rapih dan tuntutlah bagaimana rentetan proses tersebut berwujud. Hingga muncul apakah, dimana prosesi tersebut mengulas kekuatan wujud yang berjalan dan sejauhmana ke ada annya akan berlangsung.
Apa lagi dan seterusnya. Kenapa lagi dan seterusnya. Mengapa lagi dan seterusnya. Bagaimana lagi, dan apakah lagi akan seterusnya.
Apa pula, kenapa pula, mengapa pula, bagaimana pula, dan apakah pula demikian akan seterusnya.
Sadar atau tidak siapa belum tertoreh dalam bait dimuka. Jika hal adalah sebuah tindak atau peristiwa dari berjalannya apa, apa yang akan terjadi jika bentuknya berupa siapa?. Jika apa, cukup menguasa atas berlangsungnya dunia, apa sebenarnya siapa?.
Siapa seakan berlaku dibalik bayang apa, yang entah mengenalnya saja rumit tak terkira. Akankah siapa kini membias terus pada apa yang semakin molek ditengah transformasi dunia. Apa dan Siapa, dua sosok lelaku dunia bak senja mungkin atau mendung sedang rintik ringan hujan. Rona sudut bumi tiap menjelang gelap malam, atau kelabu hari beralun rintik ketenangan.
Apa? Siapa?