Mohon tunggu...
Albian Dava00
Albian Dava00 Mohon Tunggu... Pelajar

Penikmat Senja

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mencuri Sang Raja

17 Februari 2025   12:00 Diperbarui: 17 Februari 2025   10:42 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Apa jadinya jika sebuah mahakarya bersejarah menjadi target pencurian yang begitu cerdik hingga nyaris tak terdeteksi? Dalam dunia yang penuh ambisi, seni bukan hanya soal keindahan, tetapi juga kekuasaan dan rahasia yang tersembunyi. Ketika rencana besar mulai dijalankan, batas antara kebenaran dan kejahatan pun semakin kabur. Apakah semua ini hanya tentang uang, atau ada sesuatu yang lebih berharga di baliknya?

Raka, seorang pencuri ulung yang dikenal karena keahliannya dalam mencuri benda seni berharga, menerima tawaran dari seorang kolektor misterius untuk mencuri lukisan Pengasingan Sang Raja karya maestro terkenal, Aditya Wibawa. Lukisan itu merupakan salah satu harta seni paling berharga di negeri ini dan disimpan dalam Museum Sejarah Nasional yang memiliki sistem keamanan super ketat.

Raka memulai misinya dengan mempelajari segala sesuatu tentang lukisan tersebut serta sistem keamanan museum. Untuk menjalankan rencananya, ia mengajak dua rekannya: Jaya, seorang ahli teknologi yang mampu membobol sistem pengamanan digital, dan Nia, seorang penyamar ulung yang bisa mengubah identitasnya dengan mudah.

Dengan bakat melukisnya, Raka menyusun strategi untuk menukar lukisan asli dengan replikanya yang dibuat dengan sangat detail. Namun, selama eksekusi pencurian, mereka menghadapi berbagai tantangan yang tak terduga---sensor gerak, penjaga yang berpatroli tanpa pola tetap, hingga pengkhianatan dari pihak yang tak mereka duga sebelumnya.

Ketika mereka akhirnya berhasil mendapatkan lukisan itu, Raka dan timnya mulai mempertanyakan tujuan mereka. Perlahan, mereka menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih bernilai daripada uang dan kekuasaan. Pencurian yang awalnya terasa seperti kemenangan justru menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga warisan budaya dan memahami arti sejarah bagi generasi mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun