Brasil tampil dengan percaya diri kala melawan musuh terkuat di Grup D, yaitu Jerman. Dani Alves dkk bahkan berhasil mencukur Jerman dengan skor 4-2. Namun, di laga kedua penampilan itu seolah raib, melawan Pantai Gading mereka hanya bisa bermain imbang tanpa gol. Baru dilaga terakhir, Selecao kembali impresif dengan berhasil mengalahkan Arab Saudi dengan skor 3-1.
Kegemilangan lini depan Brasil yang dihuni Richarlison, Cunha, Claudison dan Anthony cukup merepotkan para lini belakang lawan-lawan mereka. Dibantu dengan penyeimbang di lini tengah oleh Bruno Guimaraes yang berhasil membantu menciptakan big chances sebanyak 3 kali serta memiliki akurasi pass per game menyentuh 91%. Ditambah Ia telah mencetak 2 asis.
Richarlison yang menjadi ujung tombak pun selalu tampil baik kecuali saat melawan Pantai Gading, karena saat itu Brasil lebih memilih bertahan karena di awal babak Douglas Luiz dikartu merah. Di 2 laga lainnya, secara total penyerang Everton ini bahkan mencatatkan 8 shot on target yang menghasilkan rerata shot on target nya menjadi 2,7 kali. Goal conversionnya pun cukup tinggi di angka 42%.
Bila lini serang pasukan Andre Jardine terus tampil konsisten dan para pemain mampu menghindari faktor non-teknis seperti kala melawan Pantai Gading, sekiranya Mesir akan menjadi lawan mudah. Kualitas individu pemain yang mumpuni dan kerap mengandalkan through pass antarlini harus bisa dimaksimalkan agar bisa menghindar dari pertahanan ketat pasukan Firaun.
Mesir
Mengawali Olimpiade dengan berhasil mengimbangi La Furia Roja menjadi satu keuntungan bagi Mesir. Mereka yang digadang akan mudah tersingkir justru tampil baik di bawah kepemimpinan Shawky Gharib. Hegazy dkk memang tak tampil terlalu baik, namun 1 kemenangan melawan Australia dengan skor 2-0 berhasil membawa mereka melangkahi Argentina.
Tak fantastis dalam urusan mencetak gol membuat mereka lebih menyiapkan diri dalam memperkuat pertahanan. Selain merasa aman di posisi penjaga gawang karena ada nama El-Shenawy, Mesir juga mencatatkan penampilan impresif di lini pertahanan dengan memasang 5 bek bila sedang dalam keadaan out possession. Terbukti walau hanya mencetak 2 gol, namun mereka juga hanya kebobolan 1 gol.
Catatan sisi defensifnya pun cukup memperlihatkan bagaimana kuatnya mereka. Tackles per game 17,7 kali, interception per game 16,7 kali dan clearances per game yang menyentuh 20,7 kali, menjadi terbanyak kedua setelah Selandia Baru.