Bisantren, Coach Andi, dan Santri Preneur

Mentoring malam itu terasa berbeda. Entah karena wajah-wajah para peserta yang penuh semangat atau karena topik yang dibawakan begitu menyentuh, saya sendiri sulit memisahkannya. 

Acara Webinar itu diselenggarakan oleh Bisantren, sebuah wadah pembinaan bisnis berbasis pesantren, dan menghadirkan Coach Andi sebagai mentor. Hampir semua peserta berlatar belakang santri.

Tapi yang membuat saya tersentuh bukan sekadar materinya tentang membangun perusahaan syariah, melainkan bagaimana cara beliau mengajak kami berpikir dan lalu merefleksikan bersama pendekatan usaha yang memabawa berkah tapi penuh hikmah. 

Antara Cuan dan Pahala

Baca juga: Santri dan Martabat Kemanusiaan

Biasanya, kalau dengar kata entrepreneur, yang langsung muncul di benak kita adalah angka, target, dan keuntungan. Tapi malam itu Coach Andi membuka perspektif baru: bagaimana jika bisnis bukan hanya soal mencari cuan, tapi juga ladang pahala?

Kami menangkapnya menang di dua alam. Saya sempat diam beberapa detik waktu mendengarnya. Menang di dua alam---apa maksudnya? Dalam penjelasan beliau, sederhana tapi mengena: dunia ini tempat menanam, akhirat tempat memanen. 

Jadi, ketika kita membangun bisnis dengan niat baik, menegakkan nilai-nilai syariah, jujur, dan memberi manfaat, sebenarnya kita sedang berbisnis di dua dimensi sekaligus. Cuan tetap dicari, tapi pahala juga dipanen.

Ada kalimat yang melekat di kepala saya, "Kalau bisa dapet dua-duanya, kenapa cuma pilih salah satu?". Seketika omzet di kepala saya yang berhitung target tiba-tiba terbakar untuk segera kerja bareng bangun ekosisitem. Paket Wisata Religi dan Tradisi memang kami uapayakan membangun ekosistem dan menghidupkan UMKM sekitara, semoga terwujud. Aaamiin.

Dari Pesantren ke Dunia Bisnis

Baca juga: Robohnya Dinding Pesantren dan Duka Bersama

Bisantren sendiri membawa semangat yang unik. Mereka seperti menjembatani dunia santri dan entrepreneurship tanpa mengubah identitas salah satunya. Justru, yang terjadi adalah penggabungan karakter terbaik keduanya: disiplin spiritual pesantren dan keberanian inovatif dunia bisnis.

Baca juga: Zikir Keabadian: Tinta Jadi "Tasbih"

Dalam sesi itu, Coach Andi mengajak kami berpikir tentang perusahaan syariah bukan dari segi aturan kaku, tapi dari sisi nilai: kejujuran, kebermanfaatan, dan keberkahan.

Beliau mencontohkan bagaimana Rasulullah berdagang dengan adab tinggi, tanpa manipulasi dan tipu daya, tapi justru makin dipercaya dan sukses. Ada semangat berkembang tanpa kehilangan arah.