Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... Freelancer - saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menilik Tugu Batu Kuno yang Membisu di Sebuah Perempatan Desa

8 Desember 2022   16:11 Diperbarui: 8 Desember 2022   23:27 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu berlumut yang bersejarah (dok.pri)

tergeletak disebelahnya (dok.pri)
tergeletak disebelahnya (dok.pri)

Batu pasangannya, berada diseberang jalan ditempat yang lebih terbuka, di sempadan jalan. Keberadaannya tersamarkan dengan tumbuhan bunga-bunga disekitarnya dan prasasti pembangunan jalan.

batu pasangannya (dok.pri)
batu pasangannya (dok.pri)

Belum bisa dipastikan fungsi dari kedua patok ini. Sudah sejak dulu berada disini. Pada tahun 2003 sudah pernah dilaksanakan penelitian tentang fungsi dari kedua tugu ini. 

Pada penelitian tahun tersebut disimpulkan bahwa situs tugu ini merupakan salah satu batas Ibukota Majapahit.

Kemudian pada tahun 2005 dilakukan lagi penelitian yang mempunyai kesimpulan berbeda. Kali ini tugu batu disebut merupakan "cancang" kapal atau pengikat perahu atau kapal yang bersandar. 

Kesimpulan ini didasarkan ditemukan juga batu serupa di desa sebelahnya, yakni Desa Mentoro, desa kelahiran dari budayawan Emha Ainun Madjid atau dikenal juga dengan Cak Nun.

salah satu tugu kuno di Mentoro (dok.pri)
salah satu tugu kuno di Mentoro (dok.pri)

Menurut tutur kuno yang ada di Desa Mentoro, dulunya memang ada sungai yang melewati wilayah ini. 

Hasil penelitian tahun 2005 juga mengungkap bahwa tanah di sekitarnya bekas sungai. Ada juga bekas permukiman. (Rangkuti, N. (2005). Jalan Masuk Kota Majapahit: Kajian Situs-Situs Arkeologi di Kecamatan Sumobito, Jombang, Jawa Timur. Berkala Arkeologi, 25(1), 53--68.)

Kedua desa ini sekarang dipisahkan oleh Avur (sudetan) Kali Konto. Yang merupakan buatan dari kompeni sekitar abad 19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun