Kanker serviks atau leher rahim adalah penyakit yang sangat mematikan. Menurut WHO, pada tahun 2005, hampir 260.000 wanita meninggal karena penyakit ini, dan hampir 95% di antara mereka berada di negara-negara berkembang, membuat kanker serviks menjadi salah satu dari ancaman yang paling mematikan pada kehidupan wanita di banyak negara.
Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun ada 13.762 orang wanita terdiagnosa terserang kanker serviks dan 7.493 wanita di antaranya meninggal karena penyakit tersebut. Itu berarti, di Indonesia setiap hari rara-rata ada muncul 37 kasus baru kanker serviks dan setiap harinya ada 20 orang wanita meninggal karena penyakit ini.
Penyebab utama dari penyakit kanker leher rahim atau serviks adalah infeksi human papilloma virus (HPV). Penularan ini terjadi melalui hubungan seksual. Tetapi tidak semua orang yang terinfeksi virus ini menderita kanker serviks. Hal ini tergantung dari jenis virus yang menginfeksi. Selain itu, juga ada faktor-faktor risiko lain yang membuat seorang wanita akhirnya bisa terserang penyakit ini, yaitu kebiasaan merokok, penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka waktu lama, infeksi penyakit menular seksual yang lain seperti herpes dan chlamidia trakomatis, paparan bahan kimia serta karena masalah kebersihan.
Ciri-ciri atau gejala-gejala kanker serviks
Ciri-ciri atau gejala-gejala seorang wanita terserang kanker serviks adalah mengalami pendarahan setelah hubungan seksual, pendarahan di luar masa haid, pendarahan pada masa menopause, keputihan yang tidak kunjung sembuh, dan mengalami masa haid yang lebih berat dan lebih panjang dari biasanya. Jika mengalami gejala-gejala ini, anda sebaiknya segera pergi ke lab medis. Memang ada penyakit lain yang juga mempunyai gejala-gejala di atas. Tetapi, kalau itu memang benar merupakan gejala kanker serviks, maka kanker serviks yang diderita biasanya sudah memasuki stadium yang parah.
Pentingnya deteksi dini kanker serviks
Sejak terjadinya infeksi HPV pertama kali yang menimbulkan sel-sel abnormal pada permukaan serviks, sel-sel ini memerlukan waktu 10-20 tahun untuk tumbuh menjadi kanker yang ganas. Selama periode tersebut, biasanya tidak ditemukan adanya gejala-gejala di atas. Oleh karena itu, sangat disarankan kepada setiap wanita yang sudah pernah melakukan hubungan seksual, untuk melakukan langkah pemeriksaan sedini mungkin walaupun saat ini berada dalam kondisi yang sehat.
Langkah deteksi dini yang biasanya dilakukan adalah tes Pap smear. Dengan tes ini, ada tidaknya sel-sel abnormal yang berpotensi menimbulkan kanker leher rahim atau serviks bisa diamati. Dalam kondisi yang masih dini, jika sel-sel abnormal terdeteksi, maka pengobatan dapat dilakukan dengan tingkat kesembuhan mendekati 100%.
Informasi selengkapnya mengenai kanker serviks dan cara pencegahan, deteksi dini serta pengobatannya, dapat diperoleh di http://www.kanker-serviks.net. Di situs ini, anda bisa mendownload ebook tentang Panduan Menghadapi Bahaya Kanker Servik secara gratis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H