Dukungan penuh juga datang dari Ustadzah Diana Inggrid Munthe, S.Sos, Koordinator Kegiatan Al-Azhar Asy-Syarif, yang sejak awal terlibat dalam proses perizinan dan pendampingan tim menuju ajang PORKOT.
"Alhamdulillah, selamat kepada tim panahan yang sudah berjuang di PORKOT Medan! Terima kasih kepada Coach Zikri Firdaus dan Coach Deni yang terus istiqomah dalam mendidik anak-anak. Semoga semangat ini terus dijaga," ujarnya dalam pesan resmi yang disampaikan kepada tim.
Menanggapi ucapan tersebut, Coach Zikri kembali menunjukkan sikap santun dan penuh hormat:
"Terima kasih atas dedikasi Ustadzah Inggrid yang telah mengurus izin pertandingan anak-anak, dan terima kasih juga kepada Al-Azhar Asy-Syarif atas dukungan dan fasilitas yang diberikan selama masa persiapan."
Latihan, Doa, dan Disiplin: Kunci di Balik Anak Panah yang Tepat Sasaran
Keberhasilan tim panahan Al-Azhar Asy-Syarif tak lepas dari rutinitas latihan disiplin yang dijalankan di bawah bimbingan para pelatih. Para siswa dilatih tidak hanya mengenai teknik membidik dan kekuatan fisik, tetapi juga pengendalian diri dan fokus batin- dua hal yang menjadi kunci dalam olahraga panahan dan kehidupan sehari-hari.
Setiap latihan diawali dengan doa bersama dan diakhiri dengan evaluasi sikap serta akhlak bertanding. Nilai-nilai keislaman seperti tawakal, sabar, dan ikhlas senantiasa menjadi dasar pembinaan para atlet muda ini.
 Panahan, Olahraga yang Menanamkan Nilai Spiritual dan Mental Tangguh
Sebagai salah satu olahraga sunnah yang dianjurkan dalam Islam, panahan menjadi sarana efektif untuk melatih konsentrasi, ketenangan jiwa, dan ketepatan dalam mengambil keputusan. Al-Azhar Asy-Syarif memahami hal ini dan menjadikan panahan bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler, tetapi juga wadah pembentukan karakter yang kuat dan berakhlak mulia.