Pelaksanaan Tes Kemampuan Bahasa Inggris Pearson pada Jumat, 10 Oktober 2025 di Gedung Ikhwan Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara berjalan lancar, namun sejumlah peserta memberikan masukan yang sangat berharga untuk perbaikan ke depan.
Beberapa guru dan staf menyampaikan bahwa waktu pengerjaan terasa terlalu singkat dibandingkan dengan jumlah soal yang cukup banyak, terutama pada bagian reading dan writing. Selain itu, tidak adanya fitur replay pada bagian listening membuat beberapa peserta kesulitan memahami instruksi dengan baik. "Kadang audio terlalu cepat dan tidak bisa diulang, jadi kami kehilangan beberapa poin penting," ujar salah satu peserta.
Selain kendala teknis, ada juga catatan mengenai kurangnya sosialisasi model soal sebelum tes dimulai. Banyak peserta yang baru mengetahui format tes saat ujian berlangsung. "Akan lebih baik jika ada simulasi atau contoh soal sebelumnya, supaya kami bisa menyesuaikan diri," tambah seorang guru.
Beberapa peserta juga melaporkan bahwa suara dalam sesi Listening dan Writing tidak muncul di beberapa perangkat, sehingga mereka tidak dapat melanjutkan tes dengan maksimal. Ada pula yang menganggap tingkat kesulitan soal terlalu tinggi, terutama pada bagian writing yang menuntut kemampuan menulis dengan struktur akademik.
Dari sisi pelaksanaan, sebagian peserta menyoroti adanya suasana kurang kondusif di ruang ujian. Karena beberapa peserta mengerjakan bagian speaking secara bersamaan dalam satu ruangan, suara antar peserta sering tertangkap oleh sistem dan mengganggu fokus. Selain itu, ditemukan pula beberapa peserta yang masih membawa ponsel ke ruang ujian, meskipun sudah ada larangan sebelumnya.
Kendala lainnya adalah durasi waktu yang membingungkan, karena sistem tidak menampilkan dengan jelas jumlah soal atau sisa waktu yang tersedia. Hal ini membuat beberapa peserta tidak sempat menyelesaikan seluruh bagian tes.