Mohon tunggu...
AL AZHAR ASY SYARIF SUMUT
AL AZHAR ASY SYARIF SUMUT Mohon Tunggu... Official Pemberitaan Sekolah Islam Masa Depan Al-Azhar Asy-Syarif Boarding School Sumatera Utara (AAIBS)

Official Pemberitaan Sekolah Islam Masa Depan Al-Azhar Asy-Syarif Boarding School Sumatera Utara (AAIBS)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi

6 Oktober 2025   09:42 Diperbarui: 6 Oktober 2025   09:42 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)

Dunia pendidikan tidak hanya berbicara tentang ruang kelas, buku pelajaran, atau nilai ujian. Lebih dari itu, pendidikan adalah tentang ikatan emosional, keteladanan, dan pendampingan yang penuh kasih sayang. Sosok wali kelas seringkali menjadi kunci dalam perjalanan seorang siswa, terutama di lingkungan sekolah berasrama yang menuntut kedekatan antara guru dan murid.

Salah satu sosok yang patut mendapat perhatian adalah Elmuna Maulidina, S.Pd, wali kelas 9 Ruqayyah binti Muhammad di Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara. Dengan membimbing 21 siswa, ia bukan sekadar pengajar, melainkan juga menjadi orangtua kedua yang mendampingi siswa dari pagi hingga sore.

Artikel ini menggali kisah mendalam dari Ustadzah Elmuna, mulai dari makna perannya sebagai wali kelas, ikatan emosional dengan siswa, tantangan yang dihadapi, hingga pesan inspiratif yang ditujukan untuk generasi penerus.

Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)
Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)

Makna Menjadi Wali Kelas di Boarding School

Peran wali kelas di sekolah umum dan sekolah berasrama jelas berbeda. Jika di sekolah reguler guru hanya mendampingi selama jam belajar, maka di sekolah boarding seperti Al-Azhar, wali kelas hadir hampir sepanjang hari.

Bagi Ustadzah Elmuna, amanah ini bukan sekadar tugas administratif. Ia memandangnya sebagai tanggung jawab besar yang harus dilaksanakan dengan sepenuh hati.

"Mengemban amanah menjadi wali kelas di Al-Azhar bukan hanya menyampaikan materi pelajaran. Kami harus mampu menjadi orangtua kedua bagi anak-anak yang jauh dari orangtuanya. Lelah dan penat sudah biasa, tetapi tawa dan keberhasilan mereka adalah pelipur lara," ujarnya.

Makna mendalam inilah yang menjadikan wali kelas di boarding school sebagai figur sentral. Mereka tidak hanya mengawasi, tetapi juga membimbing, menguatkan, bahkan menjadi tempat curhat bagi siswa.

Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)
Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)

Membangun Ikatan Emosional dengan Siswa

Menjadi wali kelas berarti menjalin hubungan yang erat dengan siswa. Namun, tantangannya adalah bagaimana menjaga kedekatan tanpa kehilangan wibawa sebagai pendidik.

Ustadzah Elmuna mengungkapkan rahasianya: dengan memposisikan diri sebagai orangtua.

"Saya selalu menjelaskan bahwa marah guru itu tanda sayang. Kami bukan sekadar pengajar, tapi pendengar sekaligus teman berbagi suka dan duka bagi anak-anak."

Pendekatan ini menjadikan siswa merasa aman dan dihargai. Mereka tahu bahwa teguran guru bukan hukuman, melainkan bentuk kepedulian. Dengan begitu, kedisiplinan yang ditanamkan tidak terasa menekan, melainkan mendidik.

Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)
Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)

Pengalaman Manis: Prestasi yang Membanggakan

Setiap guru memiliki momen indah yang melekat dalam ingatan. Bagi Ustadzah Elmuna, salah satunya adalah saat seluruh siswa berhasil meraih nilai hampir sempurna dalam ujian Islamic Studies.

Awalnya, pelajaran tambahan moving class untuk mata pelajaran tersebut dihindari oleh siswa. Namun, melalui motivasi dan dorongan, mereka akhirnya berani menghadapi tantangan. Hasilnya luar biasa: satu kelas lulus dengan nilai yang memuaskan.

"Itu bukan hanya momen bersejarah bagi siswa, tapi juga titik balik bagi saya. Saya belajar bahwa mendidik membutuhkan kesabaran, keteguhan, dan doa," kenangnya.

Tidak hanya dalam akademik, kebersamaan kelas juga tampak dalam kegiatan non-akademik. Kelas 9 Ruqayyah berhasil menjadi juara umum Classroom Meeting tahun ajaran 2024--2025. Semangat, air mata, dan strategi mereka membuahkan kemenangan yang indah.

Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)
Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)

Transformasi Positif: Dari Pendiam Menjadi Percaya Diri

Kisah paling menyentuh datang dari seorang siswi bernama Aurora Dean Calita, yang masuk pada tahun ajaran 2023--2024. Saat pertama kali masuk, Aurora hampir tidak pernah berbicara.

"Awalnya Aurora hanya mengangguk setiap kali diajak bicara. Namun setelah tiga bulan, ia mulai mau berbicara dan berinteraksi dengan teman-temannya. Itu perubahan besar yang membuat hati saya terenyuh," ungkap Ustadzah Elmuna.

Kisah ini membuktikan bahwa sekolah bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang membentuk keberanian dan percaya diri siswa.

Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)
Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)

Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)
Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)

Tantangan Terberat dan Ujian Emosional

Menjadi wali kelas berarti siap menghadapi berbagai ujian emosional. Salah satu tantangan terberat adalah menghibur siswa yang merasa tidak betah di asrama.

"Banyak sekali bentuk luapan perasaan anak-anak yang harus kami hadapi. Ada yang menangis karena rindu orangtua, ada yang sulit menyesuaikan diri. Ditambah lagi jika orangtua kurang bisa bekerja sama dengan sekolah, tantangannya semakin berat," ujarnya.

Kondisi ini menuntut wali kelas untuk sabar, tegas, sekaligus penuh empati.

Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)
Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)

Menjaga Energi dan Konsistensi

Mengajar dari pagi hingga sore jelas menguras tenaga. Namun, motivasi Ustadzah Elmuna datang dari keyakinan bahwa anak-anak adalah generasi penerus bangsa.

"Mereka akan menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Itulah semangat yang membuat saya tetap konsisten mendampingi mereka," tuturnya.

Baginya, semangat tidak datang dari kenyamanan, tetapi dari keyakinan bahwa setiap usaha mendidik akan menghasilkan generasi yang lebih baik.

Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)
Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)

Siswa Inspiratif di Kelas

Setiap kelas memiliki siswa yang menonjol dalam semangat belajar dan kedisiplinan. Di kelas 9 Ruqayyah, sosok inspiratif itu adalah Tasmira Rafifa Asyofi, Filzah Athaya Bintang Amira Fakhira, dan Namirah Aqila Zahra Lubis.

Menurut Ustadzah Elmuna, keberhasilan mereka bukan hanya karena usaha pribadi, tetapi juga karena dukungan kuat dari keluarga.

"Orangtua mereka sangat bekerjasama dengan sekolah. Pembelajaran di rumah sudah matang sehingga ketika masuk asrama, mereka sudah disiplin dan tahu tujuan belajarnya," jelasnya.

Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)
Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)

Mendampingi Siswa Bermasalah

Tidak semua siswa memiliki motivasi tinggi sejak awal. Ada kalanya wali kelas menghadapi siswa yang malas belajar atau kurang disiplin.

Pendekatan personal menjadi kunci. Ustadzah Elmuna berusaha memahami latar belakang masalah, memberikan dorongan, dan menunjukkan manfaat belajar dengan sabar. Hasilnya, banyak siswa yang akhirnya mampu bangkit dan menemukan motivasi belajarnya.

Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)
Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)

Menanamkan Nilai-Nilai Islam

Sebagai sekolah Islam, nilai-nilai keagamaan adalah fondasi utama. Ustadzah Elmuna menekankan pentingnya ikhlas, tawadhu, dan amanah dalam mendidik.

"Kami ajak anak-anak merasakan langsung makna ikhlas. Hasil belajar bukan semata angka, tapi usaha yang diniatkan karena Allah. Semua kami pasrahkan kepada-Nya," terangnya.

Kolaborasi dengan orangtua juga menjadi bagian penting. Dengan komunikasi yang baik, nilai-nilai yang diajarkan di sekolah bisa berlanjut di rumah, sehingga anak-anak konsisten dalam perilaku dan karakter.

Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)
Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)

Pesan Inspiratif untuk Wali Kelas dan Siswa

Ustadzah Elmuna menutup wawancara dengan pesan mendalam bagi para wali kelas baru maupun siswa yang ia bimbing.

"Ikhlas itu rumit dijelaskan, tapi percayalah Allah Maha Adil. Tidak ada kebaikan yang akan luput dari balasan-Nya. Konsisten memang harus dipaksa. Iman naik turun, ibadah pun demikian. Kalau tidak dipaksa, tidak akan terbiasa. Ingat, tiket masuk surga tidak murah."

Pesan ini menjadi pengingat bahwa mendidik adalah ibadah panjang yang penuh tantangan, tetapi berbuah pahala yang besar.

Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)
Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd., Wali Kelas Inspiratif SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumut: Dedikasi, Tantangan, dan Kisah Inspirasi (Foto: AAIBS)

Prestasi Kelas 9 Ruqayyah

Selain kemenangan di Classroom Meeting dan hasil akademik yang gemilang, kelas 9 Ruqayyah juga dikenal solid dan aktif dalam berbagai kegiatan sekolah. Mereka sering terlibat dalam lomba keagamaan, olahraga, hingga kegiatan seni.

Kerjasama, solidaritas, dan kedisiplinan menjadi ciri khas kelas ini. Semua itu tidak lepas dari bimbingan penuh cinta dari Ustadzah Elmuna.

Kisah Elmuna Maulidina, S.Pd sebagai wali kelas 9 Ruqayyah binti Muhammad di Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara membuktikan bahwa wali kelas bukan hanya sekadar pengajar. Ia adalah pendidik, pendengar, penyemangat, dan orangtua kedua bagi para siswa.

Dengan pendekatan penuh cinta, nilai-nilai Islam, serta konsistensi yang luar biasa, wali kelas mampu mengubah kehidupan anak didiknya. Kisah ini sekaligus menjadi refleksi bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya diukur dari nilai akademik, tetapi juga dari tumbuhnya karakter, kepercayaan diri, dan akhlak mulia pada siswa.

Dari perjalanan panjang Ustadzah Elmuna Maulidina, S.Pd bersama kelas 9 Ruqayyah binti Muhammad di Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara, kita belajar bahwa pendidikan sejati bukan sekadar tentang angka, ujian, atau hafalan. Pendidikan adalah tentang manusia-tentang hati yang disentuh, jiwa yang dipelihara, dan karakter yang dibentuk dengan sabar serta doa.

Wali kelas di sekolah berasrama hadir bukan hanya sebagai guru, melainkan sebagai sosok orangtua kedua yang menjaga, menegur, memotivasi, sekaligus mendampingi anak-anak di masa pencarian jati diri mereka. Keberhasilan akademik, perubahan sikap, hingga kemenangan dalam berbagai ajang hanyalah buah dari proses panjang yang penuh cinta, konsistensi, dan pengorbanan.

Kisah ini menegaskan bahwa peran wali kelas begitu vital dalam mewarnai perjalanan seorang siswa. Dari tawa kecil di kelas, air mata rindu di asrama, hingga momen kemenangan bersama, semua menjadi rangkaian indah yang mengajarkan arti kebersamaan dan perjuangan.

Pada akhirnya, pendidikan bukan hanya tentang mencetak siswa yang cerdas, tetapi juga pribadi yang beriman, berakhlak, dan percaya diri menghadapi masa depan. Wali kelas seperti Ustadzah Elmuna adalah bukti nyata bahwa dedikasi, kasih sayang, dan keikhlasan mampu menyalakan cahaya harapan di hati setiap anak didik. Dan dari cahaya itu, lahirlah generasi penerus bangsa yang siap melangkah lebih jauh, lebih tinggi, dan lebih bermakna.

*****

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun