Peran Ahli: Ustadz Abdurrahman Kasbi dan Dedikasinya pada Pendidikan Fardhu Kifayah
Keberhasilan pelatihan Fardhu Kifayah di Madrasah Aliyah Al-Azhar Asy-Syarif tidak lepas dari peran Ustadz Abdurrahman Kasbi, seorang praktisi dan tutor Fardhu Kifayah yang sangat berpengalaman di Sumatera Utara. Beliau bukan sekadar teoritis, tetapi juga praktisi yang telah mengalami langsung berbagai situasi pengurusan jenazah di lapangan.
Ustadz Abdurrahman Kasbi dengan rendah hati menjelaskan latar belakang dan dedikasinya, "Alhamdulillah, selama ini saya sudah sering mengajarkan Fardhu Kifayah, baik di sekolah, di luar, maupun di organisasi. Kebetulan saya juga dipercaya sebagai tutor Fardhu Kifayah Sumatera Utara, bahkan sering diundang oleh MUI untuk memberikan pelatihan. Namun, baru di sini (AAIBS) saya menemukan pelaksanaan yang benar-benar lengkap, mulai dari awal hingga akhir. Inilah yang membuat Madrasah Aliyah Al-Azhar Asy-Syarif menjadi satu-satunya sekolah yang menyelenggarakan pelatihan Fardhu Kifayah secara utuh."Â
Pernyataan ini mengungkapkan dua hal penting: pertama, Madrasah Aliyah Al-Azhar Asy-Syarif merupakan satu-satunya sekolah di Sumatera Utara yang menyelenggarakan pelatihan Fardhu Kifayah secara lengkap dari awal hingga akhir; kedua, Ustadz Abdurrahman Kasbi adalah sosok yang sangat berkompeten di bidang ini, terlibat aktif tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi juga di tingkat MUI dan organisasi Islam lainnya.
Pentingnya Fardhu Kifayah bagi Siswa Madrasah Aliyah
Mengapa Fardhu Kifayah begitu penting untuk diajarkan kepada siswa Madrasah Aliyah? Ustadz Abdurrahman Kasbi memberikan penjelasan yang sangat jelas, "Penting sekali karena minimal sekali dalam seumur hidup harus mengetahui bagaimana tata cara mengkafani karena itu menjadi kewajiban kita kelak sebagai tanggung jawab kita untuk mengkafani menyolatkan bahkan sampai menguburkan sebagai seorang muslim."
Penjelasan ini menggarisbawahi beberapa poin penting:
- Kewajiban Individual: Setiap muslim memiliki kewajiban untuk mengetahui tata cara pengurusan jenazah. Ini bukan sekadar pengetahuan tambahan, melainkan bagian dari kewajiban agama.
- Tanggung Jawab Sosial: Sebagai bagian dari masyarakat, setiap muslim harus siap sedia jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mengurusi jenazah.
- Kesiapan Menghadapi Kematian: Kematian bisa terjadi kapan saja, termasuk kepada orang terdekat kita. Dengan mengetahui Fardhu Kifayah, kita siap menghadapi situasi tersebut dengan tenang dan sesuai syariat.
Ustadz Abdurrahman Kasbi menambahkan perspektif yang lebih mendalam tentang target pembelajaran Fardhu Kifayah,"Pelatihan ini harus ditanamkan dengan etika dan kesadaran penuh. Jika ayah saya meninggal, maka sayalah yang harus memandikannya. Jika ada anggota keluarga yang wafat, sayalah yang mengurusnya. Bahkan jika suatu hari ustadz yang mengajarkan wafat, maka para siswa inilah yang harus siap tampil untuk memandikannya. Inilah target utama yang ingin kita sampaikan dalam pelatihan ini."Â
Pendekatan ini sangat efektif karena menempatkan siswa dalam posisi yang realistis. Mereka dibayangkan sedang berada dalam situasi di mana mereka harus mengurus jenazah orang terdekat mereka. Ini bukan latihan teoritis yang abstrak, melainkan persiapan untuk situasi nyata yang mungkin akan mereka hadapi di kemudian hari.
Muhammad Falih Hanis Hanzalah, saat ditanya tentang pentingnya Fardhu Kifayah bagi siswa MA, memberikan jawaban yang sederhana namun sangat tepat, "Penting, karena untuk masa depan mana tau ada yang meninggal, kalau gak ada yang nguburkan kita juga nanti. Bahwa nanti kita yang hidup pasti akan mati, dan harus ada yang ngurusin."Â Jawaban ini menunjukkan pemahaman yang baik dari seorang siswa tentang esensi Fardhu Kifayah sebagai keterampilan hidup fundamental.
