Mohon tunggu...
AL AZHAR ASY SYARIF SUMUT
AL AZHAR ASY SYARIF SUMUT Mohon Tunggu... Official Pemberitaan Sekolah Islam Masa Depan Al-Azhar Asy-Syarif Boarding School Sumatera Utara (AAIBS)

Official Pemberitaan Sekolah Islam Masa Depan Al-Azhar Asy-Syarif Boarding School Sumatera Utara (AAIBS)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wali Kelas Inspiratif: Perjalanan Ustadzah Wan Putri Tania Membentuk Karakter Generasi Muslim di SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara

23 September 2025   10:27 Diperbarui: 26 September 2025   15:19 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wali Kelas Inspiratif: Perjalanan Ustadzah Wan Putri Tania Membentuk Karakter Generasi Muslim di SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif (Foto: AAIBS)

"Saya percaya ikatan emosional harus dibangun di luar jam pelajaran. Tapi di dalam kelas, disiplin adalah harga mati. Mereka tahu bahwa saya tegas karena saya sayang pada mereka," jelasnya.

Strategi ini terbukti efektif. Kelas 8 Asma' dikenal sebagai kelas yang paling rapi dan disiplin, namun juga paling hangat. Santriwati saling mengingatkan untuk shalat tepat waktu, membantu teman yang kesulitan pelajaran, dan bahkan mengadakan "sesi curhat" setiap Jumat untuk saling memotivasi.

Wali Kelas Inspiratif: Perjalanan Ustadzah Wan Putri Tania Membentuk Karakter Generasi Muslim di SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif (Foto: AAIBS)
Wali Kelas Inspiratif: Perjalanan Ustadzah Wan Putri Tania Membentuk Karakter Generasi Muslim di SMP Islam Al-Azhar Asy-Syarif (Foto: AAIBS)

Kisah Transformasi: Dari Malas Hingga Menjadi Teladan

Di antara 19 siswa di kelasnya, ada kisah santriwati yang mengalami transformasi drastis. Awalnya, ia dikenal sebagai murid yang agak malas yang sering menghindari tugas dan enggan berpartisipasi.

"Ia datang dengan masalah kompleks. Kurangnya dukungan membuatnya kehilangan motivasi. Saya tidak langsung menghakimi, tapi mendekatinya perlahan," cerita Ustadzah Wan Putri.

Ia mulai dengan memberi murid tersebut tanggung jawab kecil. Perlahan, rasa percaya dirinya tumbuh. Ia mulai mengerjakan tugas, bahkan membantu teman-teman yang kesulitan.  Transformasi ini menjadi bukti bahwa pendekatan personal lebih efektif daripada hukuman. Ustadzah Wan Putri selalu mencari akar masalah sebelum memberi solusi, melibatkan orang tua dalam prosesnya, dan memberi kepercayaan bahwa setiap siswa punya potensi luar biasa.

Tantangan Terberat: Ketika Emosi Diuji

Setiap pendidik pasti menghadapi momen menguras emosi. Bagi Ustadzah Wan Putri, pengalaman paling berat adalah ketika seorang santriwati melakukan pelanggaran berat yang membuat guru lain marah.

"Saat itu, saya harus menjadi penengah antara siswa dan guru yang sedang emosi. Saya harus menjaga martabat guru, tapi juga membela siswa dengan cara bijak. Itu benar-benar menguras tenaga dan emosi," kenangnya.

Ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk mediasi, berdiskusi dengan orang tua, dan membimbing murid tersebut untuk meminta maaf. Pengalaman ini mengajarkannya tentang sabar, empati, dan pentingnya komunikasi efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun