Di tengah tantangan pendidikan Islam modern, MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut yang beralamat di Jl. Mahoni Pasar II, Bandar Klippa, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20371 muncul sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam terdepan yang berhasil mencetak santri-santriwati  berkualitas internasional. Melalui program Imtihan Syahadah Azhari, lembaga ini membuka jalan bagi para siswa untuk melanjutkan studi langsung di Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir. Ustadz Abdul Yahya Hidayat, Lc., M.A., selaku Koordinator Bahasa Arab dan Kurikulum Azhari, membagikan kisah sukses dan keunggulan program pendidikan yang mereka tawarkan.
Integrasi Kurikulum: Kunci Sukses Lulus Imtihan Syahadah Azhari
Proses pembelajaran di MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut dirancang secara khusus untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan akademik tingkat internasional. Menurut Ustadz Abdul Yahya, keberhasilan siswa-siswi mereka dalam lulus Imtihan Syahadah Azhari tidak terlepas dari sistem pendidikan yang mengintegrasikan kurikulum kutubut turats dengan kurikulum Azhari.
"Kami menerapkan metode pembelajaran yang telah terbukti efektif di Timur Tengah, seperti talaqqi (pembelajaran langsung dari guru), diskusi kelompok, dan pembelajaran kitab turats yang sesuai standar Al-Azhar," jelas Ustadz Abdul Yahya dalam wawancara eksklusif Pemberitaan AAIBS.
Apa itu Kitab Turath?
Kitab Turath, sering juga disebut kitab warisan, kitab tradisional, kitab tua, kitab kuning, atau kitab jawi, merupakan karya keilmuan klasik yang menjadi rujukan penting dalam tradisi keislaman.
Kitab ini umumnya ditulis dalam bahasa Arab klasik atau bahasa Melayu lama, sehingga memerlukan pemahaman mendalam terhadap struktur bahasa tersebut.
Gaya bahasa yang digunakan cenderung ilmiah karena terikat dengan kaidah nahwu Arab, sehingga makna yang disampaikan lebih presisi.
Proses penulisan dan penerjemahan kitab Turath biasanya dilakukan secara harfiah (kata per kata atau huruf per huruf). Hal ini berbeda dengan metode penulisan kitab-kitab modern yang lebih banyak menggunakan pendekatan mafhum (pemahaman umum) sehingga lebih fleksibel.
Teknik penyusunan kitab ini mengikuti tradisi ulama terdahulu, sejak masa imam-imam besar seperti Imam Malik, Imam Syafi'i, dan seterusnya. Tradisi ini diwariskan dari generasi ke generasi sebagai bagian dari kesinambungan ilmu.
Menurut Dr. Amru Al-Wirdani, kitab Turath bukanlah ilmu itu sendiri, melainkan buah dari ilmu yang dimiliki para penulisnya. Dengan mempelajari kitab Turath, seorang penuntut ilmu berusaha memahami cara berpikir penulisnya. Dari situlah letak hakikat ilmu sesungguhnya.
Salah satu pembeda utama MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut dengan lembaga lain adalah penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari di lingkungan sekolah. Para siswa dibiasakan untuk berkomunikasi aktif menggunakan bahasa Arab, baik di dalam maupun di luar kelas.
"Pendekatan ini membuat mereka terbiasa dengan materi, disiplin ilmu, serta suasana akademik yang menjadi modal utama menghadapi Imtihan Syahadah Azhari," tambahnya.
Lingkungan yang serba bahasa Arab ini membentuk mentalitas dan kemampuan linguistik siswa, sehingga ketika mereka menghadapi ujian internasional, bahasa Arab bukan lagi menjadi hambatan, melainkan keunggulan kompetitif.
Mata Pelajaran Komprehensif dan Strategi Persiapan
Imtihan Syahadah Azhari dikenal sebagai salah satu ujian standar internasional dengan tingkat kesulitan tinggi. Ustadz Abdul Yahya menjelaskan bahwa mata pelajaran yang diujikan sangat komprehensif, mencakup berbagai disiplin ilmu keislaman.
"Mata pelajaran yang diujikan meliputi Tahfidz Syafawi 6 juz, Tahfidz Tahriri, Tafsir, Hadits, Hifdzul Hadits, Tauhid, Fiqh, Nahwu, Sharaf, Balaghah, dan Tarikh Adab wan Nusush," urainya.
Untuk memastikan siswa siap menghadapi ujian yang menantang ini, MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut menerapkan strategi persiapan yang matang. Siswa-siswi dibimbing secara intensif melalui berbagai program, di antaranya program tahfidz terstruktur, Qiroatul Kutub (membaca dan memahami kitab klasik), serta penguatan qawaid (tata bahasa) bahasa Arab.
"Kami juga menyelenggarakan ujian Weekend Tes dan Try Out secara rutin menggunakan soal internal dan soal langsung dari Al-Azhar. Ini membantu siswa terbiasa dengan pola soal dan mengukur kesiapan mereka," jelas Ustadz Abdul Yahya.
Salah satu program unggulan yang menjadi daya tarik adalah Mafaza (Mumtaz Azhari Mayasya), sebuah program bimbingan khusus yang diadakan menjelang imtihan. Program ini dirancang untuk mematangkan persiapan siswa dengan fokus pada pola soal dan gaya bahasa yang khas dalam ujian Al-Azhar.
"Melalui program Mafaza ini, siswa tidak hanya siap secara materi, tetapi juga secara mental dan strategi pengerjaan soal. Ini terbukti efektif meningkatkan tingkat kelulusan kami," tambahnya.
Keunggulan Program: Menghasilkan Lulusan Berkualitas Internasional
Keberhasilan MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut dalam mencetak siswa-siswi berkualitas internasional tidak terjadi secara kebetulan. Ustadz Abdul Yahya menyoroti beberapa faktor kunci yang membuat program mereka unggul.
"Keunggulan program kami terletak pada sistem pembelajaran berbasis Azhari yang langsung terhubung dengan standar Al-Azhar Kairo Mesir," tegasnya.
Salah satu komponen penting adalah kualitas tenaga pengajar. MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut memiliki tim pengajar yang merupakan lulusan universitas-universitas terkemuka di Timur Tengah. Mereka tidak hanya menguasai materi, tetapi juga memahami budaya akademik dan sistem pendidikan Al-Azhar.
Selain aspek akademik, lembaga ini juga menempatkan pembinaan karakter sebagai prioritas utama. Para santri dibina untuk memiliki akhlak yang mulia, disiplin tinggi, serta wawasan global yang luas.
"Kami percaya bahwa pendidikan yang holistik harus menggabungkan kecerdasan intelektual dan spiritual. Perpaduan antara ilmu agama yang mendalam, penguasaan bahasa Arab, serta wawasan umum menjadikan siswa-siswi kami siap bersaing di level internasional," jelas Ustadz Abdul Yahya.
Pendekatan ini terbukti efektif. Lulusan MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut tidak hanya berhasil dalam Imtihan Syahadah Azhari, tetapi juga mampu beradaptasi dengan baik ketika melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar Cairo atau universitas lain di luar negeri.
Kerja Sama Resmi dengan Al-Azhar Cairo: Jembatan Menuju Pendidikan Internasional
Salah satu keunggulan kompetitif MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut adalah hubungan kelembagaan yang resmi dan kuat dengan Universitas Al-Azhar Cairo. Ustadz Abdul Yahya menjelaskan bahwa lembaganya merupakan salah satu Ma'had Khorijy (sekolah luar negeri) yang terdaftar secara resmi di bawah binaan Yayasan Cakrawala Insan Azhari Jakarta sebagai pemegang lisensi resmi Al-Azhar di Indonesia.
"Karena terdaftar secara resmi, sekolah kami memiliki pembelajaran dan kurikulum yang sama dengan Ma'had Al-Azhar SMP/SMA di Mesir. Kurikulum yang kami gunakan adalah Kurikulum Azhari, soal Imtihan juga langsung dari Mesir, dan diperiksa oleh pihak Al-Azhar Mesir," jelasnya.
Keistimewaan ini memberikan keuntungan signifikan bagi siswa. Ketika mereka lulus Imtihan Syahadah, mereka berhak mendapatkan ijazah resmi dari Al-Azhar yang langsung ditandatangani oleh Rois Qitho' Azhar dan Grand Syeikh Al-Azhar.
"Ijazah ini diakui secara internasional dan menjadi tiket emas bagi siswa untuk melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar Cairo tanpa harus melalui tes masuk tambahan," tambah Ustadz Abdul Yahya.
Hubungan ini diperkuat melalui berbagai kegiatan, termasuk kunjungan rutin pejabat Al-Azhar ke sekolah. Pada bulan April lalu, misalnya, sekolah ini dikunjungi langsung oleh Rois Qitho' Ma'aahid Azhari (Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Al-Azhar) serta Mab'uts Azhar Syeikh Salim Muhammad yang juga merupakan Imam Masjid Al-Azhar.
"Kunjungan-kunjungan ini tidak hanya mempererat ikatan kelembagaan, tetapi juga memberikan motivasi langsung kepada siswa-siswi kami. Mereka bisa melihat bahwa sekolah mereka benar-benar diakui oleh Al-Azhar," ujar Ustadz Abdul Yahya.
Mencetak Ulama Intelektual untuk Indonesia
Lulusan MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut yang berhasil melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar Cairo membawa harapan besar bagi kemajuan Islam di Indonesia. Ustadz Abdul Yahya mengungkapkan visi dan harapannya bagi para siswa-siswi tersebut.
"Harapan kami, para siswa-siswi yang berkuliah di Universitas Al-Azhar Cairo dapat menjadi ulama intelektual yang berwawasan luas, membawa ilmu kembali ke Indonesia, serta menjadi duta Islam yang moderat, toleran, dan rahmatan lil 'alamin," ujarnya dengan penuh semangat.
Visi ini sejalan dengan peran besar yang diemban Al-Azhar sebagai salah satu pusat keilmuan Islam tertua dan paling berpengaruh di dunia. Para lulusan diharapkan tidak hanya menjadi ahli dalam bidang agama, tetapi juga memiliki pemahaman yang komprehensif tentang konteks sosial-budaya Indonesia dan tantangan global.
"Kami ingin mereka menjadi penggerak kebaikan di masyarakat dan penerus tradisi keilmuan Islam yang agung. Mereka diharapkan mampu menjembatani pemahaman Islam klasik dengan kebutuhan kontemporer," tambahnya.
Untuk mewujudkan harapan ini, MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut tidak hanya mempersiapkan siswa secara akademik, tetapi juga membina mereka untuk memiliki karakter yang kokoh, jiwa kepemimpinan, dan komitmen terhadap kemajuan bangsa.
Inovasi dan Pengembangan Berkelanjutan
Dalam dunia pendidikan yang terus berubah, MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan. Ustadz Abdul Yahya menjelaskan berbagai strategi yang mereka terapkan untuk menjaga keunggulan lembaga.
"Kami terus meningkatkan kualitas melalui peningkatan kompetensi guru, pembaruan metode pembelajaran, serta memperluas akses digital untuk mendukung proses belajar," jelasnya.
Salah satu fokus pengembangan adalah pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Meski berbasis pada kitab-kitab klasik, lembaga ini tidak ketinggalan dalam mengadopsi teknologi pendidikan modern untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
"Kami mengembangkan platform digital yang memungkinkan siswa mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja. Ini sangat membantu, terutama dalam program tahfidz dan pembelajaran bahasa Arab," tambahnya.
Selain itu, lembaga ini juga mengembangkan program khusus seperti kajian kitab kuning yang mendalam, seminar internasional dengan pembicara dari berbagai negara, serta program riset untuk siswa.
"Dengan memperkuat budaya riset di kalangan siswa, mereka tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki daya saing akademik global. Mereka belajar untuk berpikir kritis, menganalisis masalah, dan menemukan solusi berbasis bukti," jelas Ustadz Abdul Yahya.
Mencetak Calon Pemimpin Masa Depan
Lebih dari sekadar lembaga pendidikan formal, MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut memandang dirinya sebagai wadah pembinaan calon pemimpin masa depan. Ustadz Abdul Yahya menekankan peran penting lembaga dalam mencetak generasi yang mampu membawa perubahan positif.
"Peran utama kami adalah menjadi wadah pembinaan yang melahirkan generasi ulama dan pemimpin dengan landasan aqidah yang kokoh, pemahaman syariat yang mendalam, serta akhlak yang mulia," tegasnya.
Pendidikan di MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut dirancang untuk membentuk karakter siswa yang seimbang antara kecerdasan intelektual dan spiritual. Mereka tidak hanya diajarkan ilmu agama, tetapi juga dilatih untuk memiliki jiwa kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, dan pemahaman tentang isu-isu kontemporer.
"Kami yakin, pendidikan berbasis Azhari akan melahirkan Muslim Intelektual pemimpin umat yang adil, visioner, dan mampu membawa kemajuan umat, bangsa, dan negara kita," tambah Ustadz Abdul Yahya.
Para siswa dibiasakan dengan lingkungan yang mendisiplinkan namun tetap humanis, di mana nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan kepedulian sosial ditanamkan sejak dini. Mereka juga terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi dan pengabdian masyarakat untuk mengasah kemampuan kepemimpinan dan kepekaan sosial.
Kontribusi terhadap Pendidikan Islam di Indonesia
Sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam terdepan di Sumatera Utara, MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut memiliki visi yang lebih luas untuk berkontribusi pada kemajuan pendidikan Islam di Indonesia secara keseluruhan.
"Kami berkomitmen menghadirkan pendidikan Islam yang berkualitas, terbuka, dan moderat sesuai manhaj Al-Azhar," jelas Ustadz Abdul Yahya.
Dalam konteks Indonesia yang memiliki keragaman yang tinggi, lembaga ini memainkan peran penting dalam mempromosikan nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran. Melalui kurikulum, kegiatan santri, serta kontribusi alumni yang tergabung dalam AS GAN (Alumni Santri Al-Azhar Asy-Syarif Sumut), mereka aktif menyebarkan nilai-nilai Islam yang penuh kasih sayang dan menolak ekstremisme.
"Kami ingin menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin, membawa kebaikan bagi seluruh alam semesta. Dengan pendidikan yang tepat, kami berharap dapat membentuk generasi muda Islam yang menjadi agen perdamaian dan kemajuan," tambahnya.
Kontribusi ini tidak hanya terlihat dari prestasi akademik siswa, tetapi juga dari peran aktif lembaga dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial di masyarakat. MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut secara rutin menyelenggarakan seminar, workshop, dan program pengabdian masyarakat yang terbuka untuk umum.
"Dengan begitu, Al-Azhar Asy-Syarif Sumut turut membangun Indonesia yang damai, religius, dan berperadaban," pungkas Ustadz Abdul Yahya dengan penuh harap.
Pendidikan Islam Berkualitas Internasional di Tanah Air
MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut telah membuktikan bahwa pendidikan Islam berkualitas internasional dapat diwujudkan di tanah air. Melalui kerja sama resmi dengan Universitas Al-Azhar Cairo, kurikulum yang komprehensif, serta pembinaan karakter yang holistik, lembaga ini berhasil mencetak generasi Muslim intelektual yang siap bersaing di kancah global.
Bagi para orang tua yang menginginkan pendidikan Islam terbaik untuk anak-anak mereka, MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut menawarkan jalur pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan siswa secara akademik, tetapi juga membentuk mereka menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan memiliki wawasan global.
Dengan visi yang jelas dan komitmen yang kuat, MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumut terus bergerak maju, berkontribusi pada kemajuan pendidikan Islam di Indonesia, dan mencetak calon-calon pemimpin bangsa yang akan membawa kemajuan untuk umat dan negara.
*****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI