Mohon tunggu...
Alan Mohammad
Alan Mohammad Mohon Tunggu... Freelance Writer

Writes for fun, Independent Contributor, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Economics Graduate

Selanjutnya

Tutup

Bola

Nasib Patrick Kluivert: Alasan Kuat PSSI Berpotensi Memecat Pelatih Timnas Indonesia

14 Oktober 2025   12:55 Diperbarui: 14 Oktober 2025   13:02 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasib Patrick Kluivert di Ujung Tanduk, PSSI Berpotensi Pecat Pelatih Timnas (Gambar ilustrasi dibuat dengan AI, bukan dokumentasi kejadian nyata)

Posisi Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia berada di ujung tanduk. Dengan kegagalan meloloskan skuad Garuda ke Piala Dunia 2026, saat ini ada kemungkinan PSSI tengah mengevaluasi kinerjanya. Jika PSSI memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya atau bahkan memecatnya sebelum kontrak berakhir, ada beberapa penyebab utama dan konsekuensi yang akan terjadi.

Alasan Pemecatan: Gagal Lolos dan Eksperimen yang Berisiko

Kegagalan utama Kluivert adalah tidak memenuhi target. Target utamanya jelas, yaitu membawa timnas Indonesia ke Piala Dunia. Dalam perjalanannya, beberapa keputusan strategisnya dipertanyakan. Salah satu contoh paling nyata adalah saat pertandingan melawan Arab Saudi. Kluivert melakukan eksperimen yang berisiko dengan mengganti formasi dan pemain inti. Eksperimen ini tidak membuahkan hasil, bahkan justru membuat timnas Indonesia tampil dengan performa yang kurang baik. Kekalahan tersebut menjadi pukulan telak yang membuat jalan menuju Piala Dunia semakin sulit.

Eksperimen yang gagal ini bisa menjadi salah satu alasan kuat PSSI untuk melakukan pemecatan. Semua orang tentu mengharapkan hasil yang optimal. Ketika sebuah keputusan pelatih justru berujung pada kekalahan, kepercayaan PSSI dan publik pun menurun. Hasil akhir di babak kualifikasi Piala Dunia menjadi bukti nyata bahwa eksperimen tersebut tidak berhasil.

Konsekuensi dan Langkah Selanjutnya

Jika kontrak Kluivert diputus, ada beberapa konsekuensi yang akan ia hadapi. Pertama, secara finansial, ia akan menerima kompensasi sesuai dengan klausul pemecatan dalam kontraknya. Kedua, reputasinya sebagai pelatih bisa tercoreng. Kegagalan melatih timnas di level internasional akan menjadi catatan buruk di rekam jejaknya. Ini bisa membuat federasi atau klub lain berpikir dua kali sebelum merekrutnya.

Namun, karier Kluivert tidak akan berakhir di sini. Ada beberapa opsi yang bisa ia ambil.

Kembali ke Klub Sepak Bola  
Ia bisa kembali melatih klub, baik di Eropa maupun di liga lain. Kluivert pernah melatih Adana Demirspor di Turki. Ia bisa mencari tantangan baru di klub yang lebih kecil untuk membangun kembali reputasinya.

Melatih Timnas Lain
Jika ada negara lain yang membutuhkan pelatih dengan pengalaman internasional, Kluivert bisa menjadi kandidat. Pengalamannya bersama timnas Belanda dan Curaao bisa menjadi nilai tambah.

Peran Teknis atau Analis
Pilihan lain adalah mengambil peran di luar lapangan. Ia bisa menjadi direktur teknis, konsultan, atau analis sepak bola di media. Peran ini memungkinkan dia untuk tetap terlibat dalam dunia sepak bola tanpa tekanan melatih di garis depan.

Mengambil Jeda
Kluivert juga bisa memilih untuk istirahat sejenak dari dunia kepelatihan. Hal ini memberinya waktu untuk merefleksikan diri, memperbarui ilmunya, dan menunggu tawaran yang lebih baik di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun