Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Benggala

28 Agustus 2015   20:42 Diperbarui: 28 Agustus 2015   20:42 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kau menatapku lekat 
Bagai ingin menguliti segala yang ada padaku
Sepasang matamu, lengkung senyummu acap tertinggal sebagai kisah, di punggung waktu
Serupa perih sedih, dan tawa sang bahagia

Kau menatapku dan aku menjadi dirimu
Kau hanya melihat dirimu yang lain 
Yang kadang tak kau kenali
Sebab yang kau lihat hanya kefanaan belaka

Aku adalah dirimu yang berdiam di jantung rahasiamu
Menjadi gelisah, saat kau menatapku dengan gerimis di sudut mata
Dan aku tetap melihatmu, meski di saat kau mengacuhkanku
Sebagai sisa keluh kesah juga saat paling sepimu

Diam diam aku  melihatmu lekat, dekat
Tapi yang kau lihat tetap dirimu
Aku senantiasa mendengarmu, saat kau tak mendengar hatimu
Sebab aku rahasiamu, mencatat ceritamu agar kau mengenali dirimu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun