(Re-Post apa yang saya pernah publish)
Nyanyian untuk Bangsa
Bukankah kita Rakyat Indonesia, Kita lahir di Indonesia, Negara dengan sejuta permasalahan besar dan kecil, namun tetap milik kita, urusan kita. apa alasan anda berdiam? kapan anda memulai mengambil pena mengkritisi, memperbaiki, dan mulai mengabdi bagi bangsa ini?
Meski kata negeri tetangga, kita tertinggal. Meski kata dunia, kita bukan negara maju. Tubuh ini milik kita, kitalah yang bertanggung jawab menyembuhkan negeri ini.
Apa ? Anda kecewa karena pemimpin negara ini tidak lagi bisa dipercaya? Atau malu dengan ini semua? Karena merasa negara ini tidak lagi mampu bangkit (sudahkah terlalu rusak)? Anda salah! Negeri ini disebut-sebut dunia sebagai negara yang berpotensi luar biasa menjadi negara maju di Asia
(menumbuhkan kepercayaan Anda!!).
Kita pernah Berjaya, kita pernah berswasembada, kita pernah menjadi negara penjaga perdamaian dunia (ingat Konferensi Asia Afrika siapa pencetusnya.. Indonesia kita); terlalu banyak fakta, terlalu banyak sumber daya hebat baik Alam maupun Manusia, terlalu banyak alasan untuk kita kembali berjaya.
Kita bukan negara kecil. Kita masih sangat mampu menjadi besar, ya memang pernah terjadi masalah besar sebelum orde Baru, tidak salah bila saya sebut sebagai “waktu-waktu kebodohan” zaman itu (tepatnya sebelum 1998 rezim Soeharto).
Kekayaan Alam kita dirampok pihak Asing secara Legal (47 tahun Freeport berjaya di Irian bersama ratusan perusahaan asing lainnya), Mental “karyawan” di ajarkan kepada rakyat dan mengijinkan pihak asing memimpin dan kita jadi kuli-nya.
Buang sampah sembarangan jadi tradisi; serobot lampu merah jadi kebiasaan pak Polisi; Membunuh kok di ‘halal’ kan, korupsi diperbolehkan asal ga ketauan; asal ada uang dan kekuasaan semua lancar, lucunya Bos besar di Lembaga Peradilan dan lembaga ke’agama’an secara tragis masuk bui. Prof. Dr. Ir. tak lagi menjamin kejujurannya.
(Sadarkah diri anda sekarang!?)