Mohon tunggu...
Alamul Huda
Alamul Huda Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Sosial

Kesehatan terletak pada tiga titik: 1. Pikiran, 2. Hati, dan 3. Perut (kata bu dokter Dewi di kantor)

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Smash Ginting dan Harapan Bangsa

11 Maret 2020   11:25 Diperbarui: 11 Maret 2020   11:22 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Ajang kejuaraan All England akan dilaksanakan pada tanggal 11 - 15 Maret 2020 di Inggris. Kejuaraan ini ibarat mengandung kata "ngeri-ngeri sedap" karena berlangsung pada saat kita bahkan dunia sedang berperang dengan corona virus, bagaimana tidak hal ini yang membuat hampir seluruh sektor kehidupan akan lumpuh, termasuk olahraga. bicara tentang olah raga, kegandrungan bangsa ini terhadap olah raga tidak diragukan. 

Sebagai sendi hidup kita, olah raga bisa menjadi dua sisi mata pisau, satu sisi sebagai pemersatu bangsa, sisi lain ribut gak jelas antar komponen bangsa bisa lahir dari olah raga ini. Lahirnya dua mata pisau ini bukan lain karena fanatisme pendukung, kalau sudah bicara fanatisme sudah pasti kata kuncinya adalah POKOKNYA. Ya sudah, pokoknya saya, pokoknya kelompok saya, selebihnya bukan. Sayangnya sportivitas akan hilang jika sudah menyentuh bagian ini. 

Badminton menjadi salah satu cabang olah raga yang banyak digandrungi masyarakat Indonesia, disamping karena lebih merakyat, olah raga ini seakan menjadi bagian dari harapan bangsa di mana sepak bola dan cabang lainnya kandas masih dalam mimpi untuk  berbicara di kancah dunia. Bahkan seolah menyakinkan semua pihak pernah suatu ketika politikus ternama berteriak dengan lantang "sepak bola bolehlah kalah, asal jangan Badminton". Harapan ini bukan hanya cuap-cuap semata, tapi memang fakta, kita bersaing di kancah dunia dengan badminton. 

Taufik Hidayat, Candra Wijaya, Susi Suanti dan lainnya sudah membuktikanya. Bahkan table BWF World Ranking di selalu ada bendera Indonesia pada semua nomornya, terlebih di ganda putra, siapa yang tak kenal the minions, the dedies, seawam-awamnya kevin sanjaya paling tidak pernah kita lihat permainan apiknya.

Ajang All England 2020 ini perhatian justru tertuju pada nomor single di mana Antony S Ginting akan berjuang di sana. Pasalnya lagi-lagi karena dengan mengejutkan Ginting setalah menang pada ajang Badminton Asia Championship (BAC) bulan lalu, Ginting tampil dengan gemilang dan merangsak ke posisi 3 pada ranking BWF. 

Lalu kenapa Ginting, bukan yang lain? sebelum menjawab pertanyaan itu, jika kita berselancar di youtube dengan kode kuci Ginting akan banyak akun-akun bandimton lover menayangkan berbagai permainan apik dari Ginting, bukan hanya itu, bahkan perseteruan abadinya dengan Kento Momota. Ini menarik, bahkan pertandingan keduanya selalu dinanti oleh para pencinta bahkan penikmat Badminton. Sayangnya pada ajang ini Momota harus absen pasca insiden kecelakaan di Malaysia yang lalu.

Lalu apa Ginting akan melaju dengan mulus? saya rasa jawabanya adalah tidak (juga). Tapi dengan absennya Momota pada ajang ini akan membuat kans Ginting untuk menyabet juara semakin tinggi, meskipun tidak mudah. Penulis pribadi jika melihat permainan Ginting seakan membangkitkan kemabali memori-memori kejayaan Taufik Hidayat. Bermain penuh teknik, penempatan bola yang akurat, backhand yang cantik, terlebih Smash di pojok lapang yang tajam. 

Ginting hanya perlu konsistensi dan percaya diri. Bangsa ini besar, pada pundaknya segala harapan dipikul untuk paling tidak kita ikut berbangga sebagai anak bangsa. Kibaran bendera Indonesia bukan hanya untuk Ginting dan Tim, tapi untuk kami yang berbahagia dan berdecak tawa menghilangkan letih lesu kehidupan. Tulisan ini merupakan bagian dari harapan bangsa yang terwakili oleh smash Ginting. Jayalah Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun