Mohon tunggu...
Alam Semesta
Alam Semesta Mohon Tunggu... Desainer - Instructional Designer

Pengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia di Zhejiang Yuexiu University of Foreign Languages, China. Gemar membaca, menulis, dan makan-makan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Penelitian di Era Digital: Tinjauan Singkat

31 Mei 2019   13:59 Diperbarui: 31 Mei 2019   19:33 2332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Internet dan berbagai teknologi digital telah mengubah cara-cara melakukan penelitian. Jaringan internet memungkinkan peneliti mengumpulkan informasi dari responden yang berada jauh di belahan bumi yang lain. Survei daring bisa menggumpulkan dan menampilkan ringkasan data dalam skala besar. Fitur rekaman pada gawai cerdas digunakan untuk merekam wawancara. Perangkat lunak Sistem Informasi Geografi telah digunakan secara luas untuk mengumpulkan, menunjukkan dan menganalisis data spasial dan geografi, Kegiatan penelitian benar-benar telah mengalami transformasi dari manual ke digital berkat adanya teknologi muktahir.

Manajemen, pengolahan, dan analisis data secara digital meningkatkan kualitas dan memperlancar proses pencapaian tujuan  penelitian. Data dalam jumlah besar dapat disimpan dalam peranti penyimpanan komputer. Saat sekarang bahkan tersedia pelayanan penyimpanan awan (cloud storage). Analisis hasil penelitian, baik berupa koding dan juga perhitungan statistik dipermudah dengan adanya berbagai perangkat lunak. Akurasi hasil pengolahan dan analisis juga lebih tinggi dibandingkan dengan pengolahan manual. Waktu yang diperlukan untuk menangani data juga berkurang berkali-kali lipat. Hasil penelitian dapat didesiminasikan dengan cepat melalui berbagai konferensi daring.


Kerja sama antara penelitian dari negara yang berbeda dimungkinkan dengan adanya komunikasi melalui jaringan internet.  Peneliti-peneliti yang berasal dari institusi berbeda dapat melakukan diskusi dengan fasilitas panggilan video menggunakan berbagai aplikasi komunikasi, seperti Skype dan Whatsapp Video Call. Dokumen yang sama juga dapat dikerjakan secara berkelompok melalui fitur sharing yang tersedia pada Google Docs atau Evernote. Ruang dan waktu tidak lagi membatasi kerja sama ilmuan yang tinggal di wilayah atau negara yang berbeda.

Penelitian bersifat multidisipliner dan interdisipliner juga telah dikembangkan di berbagai lembaga penelitian. Institute of Multidisciplinary Research for Advanced Materials (IMRAM) di Tagen-Ken Jepang misalnya melakukan penelitian di bidang pengembangan material science dengana melibatkan ilmuan di bidang fisika, kimia, biologi, teknik, ahli lingkungan, dsbya.

Center for Multimodal Research di London mengembangkan penelitian mengenai komunikasi dan pembelajaran dengan melibatkan ilmuan dari berbagai disiplin ilmu, seperti komunikasi, kajian media, psikologi pendidikan, dan teknologi instruksional. Lembaga-lembaga penelitian seperti ini terus bertambah dan menghasilkan penelitian yang lebih komprehensif dalam mengkaji isu-isu populer yang berkembang di era industrial 4.0 dan masyarakat modern.

Perlu ditegaskan bahwa transformasi tersebut tidak mengubah esensi kegiatan penelitian. Penelitian tetap merupakan suatu usaha untuk memecahkan teka-teki mengenai suatu topik atau isu. Penelitian tetap harus dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi dengan tujuan memahami pertanyaan-pertanyaan penelitian. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut terdapat berbagai metode baru dan penerapan teknologi baru.


Metode Baru

Dalam tradisi penelitian kualitatif, pengumpulan informasi biasanya dilakukan dengan cara berbicara kepada responden, melakukan pengamatan, dan pengumpulan artefak seperti foto, video, dan dokumen. Kehadiran teknologi digital dan internet memungkinkan wawancara dilakukan secara tertulis atau menggunakan video konferensi. Pengamatan terhadap situasi dan subjek penelitian dapat dilakukan secara cermat dengan memutar ulang rekaman video. Artefak juga dapat dikumpulkan dengan sistem pembagian data secara daring, termasuk penangkapan layar (screen capture) dan pengumpulan data secara digital. Perubahan ini jelas progresif karena mempermudah kerja para peneliti.

Jenis-jenis penelitian juga mengalami perkembangan. Jenis-jenis penelitian tersebut tidak lagi hanya mencakup grounded theory, fenomenologi, etnografi, analisis naratif, dan studi kasus. Di masa sekarang Anda mungkin akan mendengar istilah, seperti etnografi digital, self-study of teaching practice (SSoTP), dan analisis multimodal. Kehadiran metode baru ini turut didorong oleh munculnya berbagai perangkat digital yang telah mengubah cara hidup manusia dan hubungan sosial antar-manusia, serta interkasi manusia yang dimediasi oleh teknologi.

Etnografi digital menerapkan prinsip-prinsip penelitian etnografi untuk menggali informasi dari berbagai komunitas daring. Komunitas daring ini bisa berupa Grup Whatsapp dan Forum Diskusi Daring. Pusat perhatian penelitian etnografi digital adalah interaksi antara warganet yang dimediasi oleh gawai dan platform daring. Sherry Turkle, peneliti dari MIT menggunakan metode ini untuk meneliti perilaku dan interaksi sosial manusia secara daring yang kemudian ditulis dalam beberapa buku, seperti Life on the Screen (1997) dan Alone Together: Why We Expect More From Technology and Less From Each Other (2017). Munculnya Etnografi Digital didasarkan pada perkembangan komunitas-komunitas sosial daring yang berinteraksi di dalam berbagai lingkungan sosial daring.

Metode penelitian lain yang mungkin belum banyak dikenal di Indonesia adalah SSoTP. Penelitian ini merupakan salah satu bentuk pengembangan praktik terbaik (best practice). Di dalam melaksanakan SSoTP, pengajar melakukan evaluasi terhadap praktik terbaik yang dilakukannya dengan refleksi terhadap informasi yang dikumpulkan dari relasi sosialnya dengan teman sejawat dan pemelajarnya. Penelitian ini, sesuai namanya "self-study" dapat saja disajikan dengan menggunakan sudut pandang orang pertama. Metode ini dapat ditelusuri lebih lanjut pada buku yang ditulis oleh Anastasia P. Samaras dan Anne R. Freese (2006) yang berjudul Self-Study of Teaching Practices.

Multimodal Analisis menerapkan perspektif multidisiplinari untuk mengkaji proses komunikasi dan interaksi yang difasilitasi dengan berbagai media komunikasi. Kajian multimodal analisis melihat pentingnya aspek-aspek selain bahasa tertulis di dalam proses komunikasi. Aspek-aspek tersebut mencakup gesture, posisi, penggunaan visual, serta berbagai tanda-tanda lainnya di dalam penyampaian dan penerimaan pesan. Metode ini telah dikembangkan oleh banyak ilmuan dengan pendekatan yang berbeda. Namun, hampir semua ilmuan tersebut tetap merujuk pada metode yang dikembangkan oleh Gunther Kress dan Theo Van Leeuwen. Sebuah buku mengulas metode ini secara komprehensif adalah The Routledge Handbook of Multimodal Analysis yang diedit oleh Carey Jewitt (2016).  

Sumber: Pexel.com
Sumber: Pexel.com

Teknologi Baru

Berbagai teknologi mutakhir dengan harga terjangkau telah memungkinkan pengumpulan dan analisis data penelitian dilakukan dengan teknologi tersebut. Ada banyak sekali manfaat yang diperoleh peneliti dengan adanya teknologi mutakhir, misalnya pengambilan foto dan video dalam kuantitas besar dan resolusi yang lebih baik. Gambar dari dasar laut, ruang angkasa, dan daerah-daerah bencana juga dapat didokumentasikan dengan baik dan menjadi sumber informasi yang sangat bermanfaat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Rekaman video dan audio dengan perangkat digital juga semakin mudah untuk dilakukan. Data seperti ini tentu saja meningkatkan kualitas penjelasan terhadap isu atau permasalahan penelitian yang sedang didalami. Keterbatasan kemampuan mengingat ketika mengamati atau wawancara bisa teratasi dengan melakukan observasi ulang dan transkripsi rekaman suara.

Konding terhadap video dan audio juga telah dipermudah dengan kehadiran berbagai aplikasi pengolahan data. Sebut saja nama-nama aplikasi seperti Nvivo, Atlas.ti, dan Maxqda. Aplikasi-aplikasi ini selain dapat digunakan untuk melakukan koding juga dapat digunakan untuk menampilkan visual data dan penelusuran silang jenis data dari format serta tipe yang berbeda (audio, video, dokumen, visual, dll.).

Penyimpanan data awan memberikan kebebasan kepada peneliti untuk mengkases datanya di mana saja dan kapan saja tanpa harus menggunakan gawai yang sama. Data tersebut juga dapat dibagikan kepada rekan kerja satu tim dalam waktu yang sangat singkat. Penyimpanan data ini bahkan juga ada yang sudah terintegrasi dengan aplikasi-aplikasi pendukung, seperti posel, aplikasi penulisan dokumen, serta perangkat kolaborasi daring.

Di bidang manajemen dan analisis data penelitian telah tersedia berbagai aplikasi yang dapat digunakan pada komputer dan gawai. Untuk keperluan manajenen sitasi tersedia Mendeley dan Zotero. Aplikasi ini memungkinkan peneliti melakukan pencarian sumber rujukan dan menyimpan informasi mengenai sumber-sumber tersebut untuk dapat digunakan pada saat diperlukan. Aplikasi ini memiliki plug-in yang terintegrasi dengan perangkat pengolahan dokumen sehingga mempercepat proses pemasangan kutipan dan penyusunan daftar pustaka.

Sintesis 

Pemahaman mengenai istilah penelitian tidak cukup dengan hanya mengetahui definisi dari kata tersebut. Penulis mencoba menyajikan gambaran umum berdasakan pengalaman praktis di lapangan dalam tulisan singkat ini. Tidak ada maksud untuk menciptakan kebingungan bagi peneliti yang baru mulai menjalankan praktik di bidang keahlian ini. Harapan penulis, dengan melihat pada perkembangan aktual kegiatan penelitian, peneliti pemula dapat menghubungkan hal-hal praktis di sini dengan istilah-istilah teknis yang akan disampaikan pada tulisan-tulisan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun