Mohon tunggu...
Al ZidaneFathurr
Al ZidaneFathurr Mohon Tunggu... Bukan penulis, cuman orang biasa yang hobi hunting amal jariyah. semoga dapat sama-sama belajar, dan sama-sama berkembang.

Pembelajar seumur hidup

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memaknai Kesedihan dan Luka. Belajar dari Kurikulum Allah SWT (Part 3)

22 Maret 2025   11:13 Diperbarui: 22 Maret 2025   10:14 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi anak kecil sedang bersedih (Photo by Pixabay: https://www.pexels.com/photo/lonely-girl-sitting-on-a-doorway-236215/ )

  • Duka Nabi Yusuf di Penjara

Di dalam penjara, meski masih di selimuti duka karena yang memfitnah sekaligus yang memasukanya ke dalam penjara adalah orang terdekatnya sendiri, nabi Yusuf tidak berputus asa atau mengeluh akan keadaan, tetapi tetap bersabar dan beriman kepada Allah. Beliau juga memanfaatkan kesempatan untuk berdakwah kepada para penghuni penjara yang lain. Beliau mengajarkan tauhid, yaitu kepercayaan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Beliau juga mengikuti agama bapak-bapaknya, yaitu Nabi Ibrahim, Nabi Ishak, dan Nabi Ya’qub ‘alaihissalam.

Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Yusuf adalah kemampuan untuk menafsirkan mimpi. Di dalam penjara, ada dua orang tahanan yang bercerita tentang mimpi mereka kepada Nabi Yusuf dan meminta penjelasannya. Yang pertama bermimpi bahwa ia memberi minum anggur kepada raja, sedangkan yang kedua bermimpi bahwa ia membawa roti di atas kepalanya dan burung memakannya. Nabi Yusuf menafsirkan bahwa yang pertama akan dibebaskan dari penjara dan kembali menjadi pelayan raja, sedangkan yang kedua akan disalib dan burung akan memakan dagingnya2.

Nabi Yusuf juga meminta kepada tahanan yang akan dibebaskan untuk menyampaikan pesannya kepada raja agar membebaskannya dari penjara. Namun, tahanan itu lupa akan janjinya dan Nabi Yusuf pun tetap berada di dalam penjara selama beberapa tahun lagi. Hingga suatu hari, raja bermimpi tentang tujuh ekor sapi gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi kurus, dan tujuh tangkai gandum hijau yang dimakan oleh tujuh tangkai gandum kering. Raja bingung dengan arti mimpi tersebut dan meminta pendapat dari para ahli mimpi di kerajaannya. Namun, tidak ada yang bisa memberikan penafsiran yang meyakinkan.

Barulah tahanan yang pernah dibantu oleh Nabi Yusuf teringat akan janjinya dan menceritakan tentang kemampuan Nabi Yusuf kepada raja. Kemudian ia berkata kepada sang raja dan kaumnya, "Aku akan memberitakan kepada kalian tentang (orang yang pandai) menakwilkan mimpi itu maka utuslah aku (kepadanya)."

Raja pun menyetujuinya dan segera memanggil Nabi Yusuf dari penjara dan menceritakan mimpinya kepadanya. Nabi Yusuf menafsirkan bahwa mimpi tersebut menandakan bahwa akan ada tujuh tahun masa subur di Mesir, diikuti oleh tujuh tahun masa paceklik yang sangat parah. Oleh karena itu, Nabi Yusuf menyarankan agar raja mengumpulkan persediaan makanan selama masa subur dan menghematnya selama masa paceklik.

Raja sangat terkesan dengan kecerdasan dan kejujuran Nabi Yusuf dan menawarkan kepadanya jabatan tinggi di kerajaannya. Namun, sebelum menerima tawaran itu, Nabi Yusuf meminta agar raja menyelidiki kasusnya dengan mantan tuannya dahulu yaitu Zulaikha dan suaminya sekaligus membuktikan bahwa ia tidak bersalah. Raja pun melakukan penyelidikan dan mendapatkan kesaksian dari wanita-wanita yang pernah menyaksikan ketampanan Nabi Yusuf dan mengaku bahwa Zulaikha lah yang mencoba menggoda beliau.

Setelah jelas tidak bersalah, raja Mesir kala itu membebaskan Yusuf AS dari penjara dan membersihkan nama baiknya yang tercoreng akibat tuduhan palsu.

  • Kisah Nabi Yusuf Memperoleh Kedudukan Tinggi

Setelah bebas dari penjara, raja Mesir berkata kepada Yusuf AS, "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi orang yang berkedudukan tinggi dan dipercayai di sisi kami."

Yusuf AS pun berkata kepada raja, "Jadikan aku bendaharawan negara (Mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga dan berpengetahuan."

Raja pun memberikan kekuasaan tersebut kepada Yusuf AS dan percaya bahwa ia akan menjaga amanah yang dibebankan kepadanya.

Setelah menjadi orang yang berkedudukan tinggi, Yusuf AS pun menikah dengan Zulaikha karena tuan terdahulunya itu meninggal dunia dan Zulaikha telah kembali menjadi wanita yang terhormat.

Nabi Yusuf pun menerima jabatan dan dengan penuh kebijaksanaan serta ketakwaannya, beliau berhasil menyelamatkan Mesir dan sekitarnya dari bencana kelaparan. Di antara yang datang ke Mesir untuk membeli makanan adalah saudara-saudara Nabi Yusuf yang pernah menmasukuannya ke dalam sumur. Mereka tidak mengenali Nabi Yusuf, tetapi Nabi Yusuf mengenali mereka. Beliau pun merencanakan cara untuk menyatukan kembali keluarganya dengan cara mengutarakan keinginannya bahwa ia ingin bertemu dengan saudara bungsu mereka yang bernama Bunyamin.

Kembalilah saudara-saudara Yusuf AS ke kampung halaman, dan menceritakan kepada ayah mereka yaitu Nabi Yaqub bahwa penguasa Mesir ingin bertemu dengan saudara mereka, Bunyamin.

Mereka juga menyadari bahwa penguasa Mesir tersebut memberi jatah makanan kepada mereka dan bukan barter bahan makanan yang telah mereka tawarkan. Sehingga mereka berkata kepada Nabi Yaqub untuk mengizinkan Bunyamin ikut ke istana kerajaan supaya bisa mendapatkan jatah makanan lagi.

Dengan segala penjelasan dan janji teguh yang dibuat anak-anak Nabi Yaqub terhadapnya, kemudian Yaqub AS mengizinkan anak-anaknya untuk membawa Bunyamin kepada penguasa Mesir kala itu, yakni Yusuf AS.

Dibawalah Bunyamin untuk bertemu Yusuf AS. Saudara-saudaranya yang lain pun membawa barang-barang yang akan ditukar dengan bahan makanan.

Setelah mereka sampai di istana untuk berdiskusi terkait penukaran barang, Yusuf AS bertemu dengan Bunyamin lalu ia mengungkapkan identitas aslinya. Penguasa Mesir tiba-tiba mengungkapkan bahwa dirinya adalah Yusuf AS.

Saudara-saudara Yusuf AS keheranan, tapi Yusuf AS menegaskan, "Akulah Yusuf...", "...Dan ini saudaraku (Bunyamin).

Setelah mengetahui bahwa penguasa Mesir adalah Yusuf AS, lalu Yusuf AS memerintahkan kepada saudara-saudaranya untuk membawa baju yang ia kala itu beliau pakai kepada ayahnya, Nabi Yaqub.

Yusuf AS pun juga memerintah agar sang ayah, Nabi Yaqub beserta keluarganya yang lain untuk dibawa ke Mesir supaya bisa bertemu dengannya. Demikian Nabi Yaqub bersama keluarganya datang ke Mesir untuk menemui dan berkumpul kembali dengan Yusuf AS setelah puluhan tahun terpisah.

Ada ulama yang mengatakan bahwa Yusuf AS dan Nabi Yaqub terpisah selama 35 tahun, ada juga yang menyebut 83 tahun.


Hikmah dari Kisah Nabi Yusuf AS

  • Lewat luka yang dialaminya lah yang dapat mengantarkan Nabi Yusuf AS ke singgasana tertinggi.
  • Luka dan duka itu adalah hal yang menjadi bagian dari hidup seseorang. Tak terkecuali para nabi. Allah SWT sama sekali tidak pernah melarang hambanya untuk bersedih akan luka dan duka yang mereka alami. Tetapi, dengan didatangkannya luka dan duka. Allah ingin mengetahui apa yang di lakukan hambanya setelah dia bersedih? Apakah putus asa, atau bangkit Kembali untuk berikhtiar menjemput takdir terbaik-Nya.
  • Jika Nabi Yususf AS memilih untuk membalaskan dendam perihal apa yang telah saudara-saudaranya perbuat kepada dirinya, maka kisahnya pastilah tidak akan di predikati sebagai “Ahsaanul Qashash” (“Sebaik-baiknya kisah”)
  • Tinggi rendahnya value seseorang, dinilai dari keputusan yang ia buat tatkala ia sedang di landa masalah.
  • Nabi Yusuf AS dari dibuang oleh saudara-saudaranya ke sumur sampai ia dewasa, Nabi Yusuf tidak mendapatkan didikan dari ayahnya untuk waktu yang sangat begitu lama (Fatherless). Tetapi, ia bisa sukses dengan menempati tahta tertinggi di negaranya.

Itu karena tidak lepas dari Nabi Yusuf AS dididik oleh Allah SWT melalui luka dan duka yang Allah SWT takdirkan untuk Nabi Yusuf AS. Inilah yang dinamakan “Kurikulum Allah SWT”

 

 

 

Wallahu’alam 

Antapani lama, 22 Maret 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun