Mohon tunggu...
KKN DESA NGRAPAH POSKO 38
KKN DESA NGRAPAH POSKO 38 Mohon Tunggu... Official Account of KKN MIT Desa Ngrapah

UIN Walisongo Semarang DPL Ayu Faiza Algifahmy M.Pd 15 Juli sampai 28 Agustus 2025 Desa Ngrapah, Kec Banyubiru, Kab Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kelas Jadi Studio Seni: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ajak Siswa SDN Rapah 02 Berkreasi dengan Ecoprint

13 Agustus 2025   21:55 Diperbarui: 13 Agustus 2025   22:03 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SDN Rapah 02 menunjukkan totebag hasil ecoprint karya mereka. (Sumber: Dokumentasi KKN MIT 20)

Banyubiru, Semarang --- Suasana kelas 4 SDN Rapah 02 pada Rabu pagi itu berbeda dari biasanya. Jam kedua pelajaran yang biasanya diisi dengan buku tulis dan papan tulis, kini dipenuhi suara ketukan batu, aroma segar daun, dan tawa riang para siswa. Mahasiswa KKN MIT 20 UIN Walisongo Semarang hadir membawa program kerja kreatif: pelatihan ecoprint dengan teknik pounding.

Program ini digagas oleh Muhammad Sidqi, Koordinator Divisi Kewirausahaan, yang ingin mengajak siswa belajar seni sekaligus mengenal potensi alam sekitar. Mereka membawa totebag polos, batu, plastik pelindung meja, serta mengajak siswa mengumpulkan daun-daun cantik dari halaman sekolah.

Metode pounding dilakukan dengan menempelkan daun di atas kain totebag, lalu memukulnya perlahan menggunakan batu hingga warna dan pola alami daun tercetak di kain. Setiap ketukan menciptakan motif unik---tidak ada dua totebag yang sama.

"Kami ingin anak-anak tahu bahwa seni bisa lahir dari alam. Tidak perlu bahan mahal, cukup kreativitas dan kemauan belajar. Bahkan, ini bisa jadi ide usaha yang ramah lingkungan," kata Muhammad Sidqi.

Kegiatan berlangsung penuh semangat. Ada siswa yang tersenyum puas karena karyanya terlihat rapi, ada yang tertawa karena pola daunnya membentuk gambar tak terduga. Para mahasiswa KKN sabar membimbing, memastikan setiap anak bisa menyelesaikan totebag mereka.

Siswa kelas 4 SDN Rapah 02 bangga menunjukkan totebag hasil ecoprint karyanya. (Sumber: Dokumentasi KKN MIT 20) 
Siswa kelas 4 SDN Rapah 02 bangga menunjukkan totebag hasil ecoprint karyanya. (Sumber: Dokumentasi KKN MIT 20) 

Bu Manik, wali kelas 4, sangat mengapresiasi kegiatan ini.

"Anak-anak sangat antusias. Mereka belajar sambil bermain, dan yang terpenting, mereka pulang membawa karya buatan sendiri. Ini pengalaman yang akan mereka ingat," ujarnya.

Bagi mahasiswa KKN MIT 20, ini lebih dari sekadar kegiatan seni. Mereka berharap siswa bisa memahami bahwa keindahan dan nilai ekonomi bisa tercipta dari memanfaatkan sumber daya alam secara bijak. Ecoprint bukan hanya media ekspresi, tetapi juga simbol hubungan harmonis antara manusia dan lingkungannya.

Ketika bel pulang berbunyi, siswa-siswa membawa pulang totebag penuh warna, sekaligus cerita tentang hari saat kelas mereka berubah menjadi studio seni alam terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun