Mohon tunggu...
Beny Akumo
Beny Akumo Mohon Tunggu... Pengacara - Ingin menjadi pengusaha

Seorang in-house Lawyer: itu saja, tidak lebih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Vertikal ...

14 Oktober 2010   09:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:26 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengapa ada jangan? kata-Mu?

Mengapa diam? Kata-Mu?

Kalimat yang dari hujat-Mu? Atau sunnah yang bias oleh turunan-Mu?

Nanti, nanti saja sebelum masuk yang kemudian gelap, sebelum lalu ...

Kalimat dua dua berisi do'a melantun menuju hisab ...


Sembahyang saja dulu disini ... di Mushala bambu pemberian tuan tanah berwajah sangar

... (istri nya baru saja melahirkan kemarau) ...

Parkirkan dulu sedih itu, cuci dengan air gunung yang sudah dibuat penduduk bermandi junub di hulu sana

Lalu ikuti ritual ini, berkumur, berhidung, bertangan, kemudian bermuka, terus ... sampai selesai ...

Rendahkan sedikit saja wajah kita di hadapan Tuhan, kemudian cium wangi kayu nya ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun