Aku teringat kehidupan ibu yang dulu merawat anaknya seorang diri. Ditinggal suami menikah lagi menjadi janda beranak dua.Â
Waktu itu usiaku baru tiga tahun sedangkan Kak Dwi baru lima tahun. Masih butuh bimbingan dari orang tua. Malah sering ditinggal bekerja.Â
Tiada tanggung jawab seorang bapak menanggung beban keluarga. Ibu sudah lama sekali engkau terbiasa hidup susah. Andai kehidupan ini bisa dirubah, aku pasti akan merubahnya untuk ibu.
"Apa yang kamu pikirkan, Ning."
Suamiku bertanya saat aku seorang diri, aku tetap bergeming.
Perasaanku tak menentu. Sebentar lagi aku membutuhkan uang banyak untuk persiapan persalinan. Sementara tidak memiliki tabungan. Kepalaku mendadak berdenyut. Aku tak ingin merepotkan ibu terus menerus. Meski tanpa meminta ibu akan membelikannya. Seolah tahu apa yang ada di otakku.
Andaikan, andaikan aku benar-benar memiliki banyak uang. Satu hal yang ingin aku sampaikan pada ibu.
"Bu, aku sudah bisa berdiri sendiri. Jadi, ibu tak perlu mengkhawatirkan aku lagi."
***
PML, 23 SEP 2021
@AksaraSulastri