Mohon tunggu...
Rudy Santoso
Rudy Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Writer, Memoaris, Influencer, Property Advisor.

Rudy Akasara_Nusa Kota Malang - 1974_writer Penulis - memoaris - influencer - property advisor.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aroma Melati di Rumah Cempaka #7

6 Januari 2023   20:59 Diperbarui: 7 Januari 2023   20:37 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok pribadi penulis

Sejenak suasana menjadi hening waktu menunjukan pukul 23.00 WIB, mereka berenam masih duduk di kursi ruang tamu. Tiba-tiba angin berhembus dari arah halaman rumah, masuk ke dalam ruang tamu, bersama dengan aroma bunga kamboja yang sangan tajam. Raka menggeser duduknya ke bawah, turun di atas kasur yang ada di ruang tamu.

“Braakkkk,,,,,!” Terdengar suara benda jatuh ke lantai di ruang tengah, sebuah helm jatuh dari atas meja ruang tengah menggelinding ke lantai. Seketika Heru, Bagus dan Agung bangun meloncat ke arah ruang tamu.

“Ya Allah…., hantuuu bro!” Heru melompat ke kasur di ruang tamu.

“Allohuuu akbar,…!” Agung pun berteriak spontan menuju ke ruang tamu.

“Ampunnnn…, bro!” Bagus melompat ke arah Raka duduk di ruang tamu juga.  

 “Tenang…, tenang semua! Jangan takut, rupanya ada yang mau berkenalan dengan kita, nih!” Raka beranjak ke ruang tengah dan duduk di kursi. Sementara ke lima sahabatnya duduk bergerombol dengan wajah pucat ketakutan.

“Aduh, siapa lagi ini bro, mau kenalan kelihatan ekstrim banget dia!” Edwin menyahut dengan wajah panik.

“Iya, pakai acara jatuhin helm. Mau nakutin kita apa mau kenalan bro!” Novian menambahkan dengan wajah pucat.

“Iya, yang ini sedikit ekstrim, arwah perempuan berpakaian putih berdarah dan wajah seram!” Jawab Raka yang membuat ke lima sahabatnya semakin tegang ketakutan.

“Tenang semua, kalian jangan banyak bersuara. Ada yang mau disampaikan ke kita!” Raka menambahkan lagi. Raka mengambil air putih satu gelas dan di letakannya gelas itu di atas meja ruang tengah. Sambil menghisap rokok kreteknya Raka mulai fokus, bibirnya bergerak membaca doa dengan mata terpejam,

“Assalamualaikum salam! Wahai makhluk yang barusan datang, siapa kamu dan kenapa membuat gaduh di rumah ini?” Raka mulai bertanya dengan mata batinnya. Dalam penglihatannya perempuan itu duduk di depannya dengan jarak 3 meter dekat pintu dapur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun