Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jauhi Narasi Konspirasi dan Hoaks Pemecah Persatuan Negeri

14 Mei 2023   07:53 Diperbarui: 14 Mei 2023   08:02 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toleransi - jalandamai.org

Faktanya, hoaks masih menjadi persoalan serius di negeri ini. Penyebaran hoaks semakin hari semakin masif. Dan bisa dilakukan oleh siapa saja, dengan berbagai motif atau kepentingan yang berada di belakangnya. 

Di tahun politik seperti sekarang ini, berita bohong berpotensi semakin masif, karena masih digunakan untuk oknum tertentu, untuk mendapatkan dukungan masyarakat. Tak hanya itu, hoaks juga sengaja diproduksi untuk menjatuhkan rival politik yang dianggap menghalangi.

Semestinya, tahun politik bisa menyatukan semua keragaman, untuk melakukan seleksi bersama. Tak jarang tahun politik justru digunakan untuk saling menjatuhkan. Untuk saling mencari kesalahan. Dan saling menebar kebencian antar pendukung. 

Narasi konspirasi dan hoaks seakan mendapatkan tempat yang tepat ketika memasuki tahun politik. Perpaduan konspirasi dan hoaks dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi ini, dikhawatirkan bisa memicu terjadinya perpecahan masyarakat.

Narasi konspirasi dan hoaks jelas akan memberikan dampak yang tidak baik bagi kita dan negeri ini. Konspirasi merupakan bagian dari persekongkolan, yang merugikan pihak lain. 

Sementara hoaks merupakan berita bohong, yang disebarkan untuk tujuan tertentu. Gabungan keduanya bisa memberikan opini yang berbeda. Persoalannya adalah opini tersebut didasarkan pada informasi yang tidak benar. Jika informasi yang salah dianggap sebagai sebuah kebenaran, tentu itu menjadi hal yang mengkhawatirkan.

Beberapa waktu ini, isu politik intensitasnya terus menguat setelah partai politik menentukan capres yang akan diusung. Elit partai mulai melakukan konsolidasi, untuk memenangkan perhelatan pilpres 2024. Memang saat ini kondisinya masih baik-baik saja. 

Semoga kedepannya juga masih akan terus kondusif. Namun jika melihat pola historicalnya, banyak oknum yang memanfaatkan tahun politik ini untuk saling menyerang, saling memanfaatkan, saling mewujudkan kepentingan kelompok dan segala macamnya.

Ketika narasi konspirasi itu menguat, berpotensi memunculkan masyarakat yang tidak mau diatur, karena merasa dirinya paling benar. Pandangan yang dianut paling benar. Bahkan pada titik yang ekstrim, agama yang dia pegang adalah yang paling benar. Jika hal ini kembali terjadi dan dibumbui sentimen politik, maka perilaku diskriminatif dan intoleran diperkirakan akan kembali terjadi.

Pada prakteknya, sedikit sekali masyarakat yang bisa membedakan mana informasi bohong mana informasi yang benar. Karena itulah, penguatan literasi sangat diperlukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun