Mohon tunggu...
Faridatus Sae
Faridatus Sae Mohon Tunggu... Aktivis Dakwah Kampus Surabaya --Blogger Ideologis--

Literasi Islam Kaffah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena "Lonely in The Crowd", Akibat Dampak Buruk Media Sosial

13 Oktober 2025   15:48 Diperbarui: 13 Oktober 2025   15:48 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Fenomena "Lonely in The Crowd" Akibat Dampak Buruk Media Sosial 

Faridatus Sae, S. Sosio 

Aktivis Dakwah Kampus 

Di kehidupan era saat ini, media sosial bukanlah hal baru digunakan atau diperbincangkan. Media sosial telah menjadi bagian kehidupan masyarakat dan terlebih kehidupan masyarakat setengahnya ada di dunia maya tersebut. Global Digital Reports dari Data Reportal bahkan melaporkan ada 5,25 miliar orang yang aktif di media sosial. (Detik.com, 18/09/2024) 

Sehingga perasaan terhubung dengan media sosial ini yang tengah menjadi belahan jiwa. Nyatanya, tidak menghilangkan perasaan sepi pengguna media sosial. Linimasa yang dipenuhi video hiburan dan kisah personal masih membuat banyak pengguna merasa terasing dari dunia nyata. Masyarakat di era digital banyak yang merasa kesepian di tengah hiruk-pikuk bermedia sosial yang sangat melenakan dan menghabiskan sebagian bahkan seluruh waktu penggunanya. 

Dalam riset mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). berjudul "Loneliness in the Crowd: Eksplorasi Literasi Media Digital pada Fenomena Kesepian di TikTok melalui Konfigurasi Kajian Hiperrealitas Audiovisual". Penelitian ini berhasil lolos seleksi Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) 2025 dan memperoleh pendanaan dari Kemendiktisaintek. (Detik.com, 18/09/2024), disebutkan bahwa Gen Z menjadi generasi yang paling merasa kesepian, insecure bahkan mengalami kesehatan mental, karena kurangnya literasi digital dan manajemen penggunaan gawal. 

Padahal, semua ini bukan sekedar persoalan kurangnya literasi digital dan manajemen penggunaan gawai. Ini adalah akibat dari industri kapitalis yang telah membuat arus di sosial media menimbulkan dampak buruk, diantaranya sikap asosial pada Masyarakat terutama gen Z dan rasa kesepian. Sikap individualistik yang terbangun cukup kokoh diantara gen Z, tidak peduli dengan sekitar, tidak akan bergerak jika tidak terdampak dan juga asas kebebasan yang diusung di sistem yang tegak hari ini. Bebas melakukan apapun dan mengurus urusan masing-masing tanpa boleh mengurus atau memprotes yang dilakukan orang lain karena atas nama HAM apapun yang dilakukan bebas tanpa batas termasuk batas buruk atau maksiat. 

Sikapi seperti inilah yang terbentuk di masyarakat termasuk gen z menjadi sulit bergaul di dunia nyata. Bahkan, di tengah keluarga pun pola hubungan diantara anggota keluarga terasa jauh. Padahal Sikap asosial dan perasaan kesepian akan berdampak buruk dan merugikan masyarakat. Terlebih bagi generasi muda yang sebenarnya punya potensi besar untuk menghasilkan karya-karya produktif, akan menjadi generasi yang lemah tak berdaya. Kepedulian terhadap persoalan umat juga tak akan mampu dipotret oleh masyarakat yang terjebak dalam kesepian dirinya.

Sehingga, masyarakat harus menyadari bahwa pengaruh media sosial yang tidak dikelola dengan bijak akan menjadikan banyak orang makin asosial dan merasa kesepian di tengah keramaian. Butuh adanya peran penting negara dalam mengendalikan pemanfaatan dunia digital dan mendorong masyarakat khususnya generasi muda agar tetap produktif dan berkontribusi dalam menyelesaikan problematika umat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun