Mohon tunggu...
Akhtar Firmansyah
Akhtar Firmansyah Mohon Tunggu... Universitas Airlangga

Haloo, perkenalkan nama saya Moh. Safwan Akhtar Firmansyah dan saya biasa dipanggil kehidupan sehari - hari dengan nama Akhtar. Saya lahir di kota Bangkalan pada tanggal 23 Januari 2006. Saya merupakan seorang mahasiswa Universitas Airlangga Prodi S1 Teknik Elektro. Dan saya juga memiliki banyak minat seperti photography, design graphis, guitar, basketball, etc.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Matchaholic: Mengapa Tren Matcha Menggoda Dunia dan Menguasai Lidah Generasi Muda

3 Oktober 2025   11:26 Diperbarui: 3 Oktober 2025   11:26 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/82638/meledaknya-matcha-buat-laba-produsen-teh-hijau-jepang-naik-9-4/2

Fenomena "matchaholic" sedang menjadi tren viral di TikTok dan media sosial lainnya. Matcha yang merupakan bubuk teh hijau khas Jepang kini mendominasi pilihan minuman dan makanan, dari kafe kekinian hingga produk supermarket. Asal usulnya dari tradisi upacara minum teh Jepang (chanoyu) yang mengedepankan ketenangan dan keharmonisan, matcha diolah dari daun teh yang ditanam dalam keteduhan untuk kandungan nutrisi dan rasanya yang khas.

Popularitas matcha meningkat karena tiga alasan utama. Pertama, promosi yang gencar menjadikannya simbol gaya hidup sehat dan estetik. Kedua, gelombang budaya Asia seperti K-pop turut mengangkat citra matcha. Ketiga, manfaat kesehatan dengan antioksidan tinggi dan efek kalem membuat masyarakat semakin tertarik.

https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/82638/meledaknya-matcha-buat-laba-produsen-teh-hijau-jepang-naik-9-4/2
https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/82638/meledaknya-matcha-buat-laba-produsen-teh-hijau-jepang-naik-9-4/2

Data menunjukkan tren ini bukan isapan jempol belaka. Pencarian kata "matcha" di Indonesia naik 30% pada 2022 dibanding tahun sebelumnya. Pada 2023, restoran dan kafe menyajikan menu berbasis matcha meningkat 45%. Segmentasi utama adalah generasi Millennial dan Gen Z yang mengutamakan rasa, kesehatan, dan estetika. Kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali menjadi pusat tren ini.

Secara global, pasar matcha diperkirakan mencapai USD 3,67 miliar pada 2025 dan tumbuh menjadi USD 6,22 miliar pada 2030 dengan pertumbuhan tahunan 6,56%. Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, minuman dan makanan berbasis matcha menyumbang porsi terbesar pasar matcha yang diperkirakan mencapai USD 149,61 juta pada 2025.

https://pin.it/4IwMKfikS
https://pin.it/4IwMKfikS

Namun, di balik booming ini ada tantangan pasokan. Jepang sebagai produsen utama matcha mengalami kelangkaan akibat cuaca ekstrem, gangguan logistik, dan lonjakan wisatawan pascapandemi yang memborong matcha. Ini menyebabkan harga matcha melonjak dan ada risiko gelembung konsumsi yang rapuh.

Fenomena matchaholic bukan sekadar soal cita rasa atau estetika. Ini perpaduan tradisi kuno dan gaya hidup modern yang memberi simbolisasi keseimbangan antara nikmat dan sehat. Matcha menjadi media ekspresi gaya hidup di era digital, sekaligus peluang besar bisnis, terutama bagi UMKM di sektor makanan dan minuman yang ingin memanfaatkan tren ini.

Statistik Ringkas Tren Matcha di Indonesia dan Dunia

https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/82638/meledaknya-matcha-buat-laba-produsen-teh-hijau-jepang-naik-9-4/2
https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/82638/meledaknya-matcha-buat-laba-produsen-teh-hijau-jepang-naik-9-4/2

Dengan data dan penjelasan ini, jelas bahwa tren matchaholic adalah fenomena budaya yang menghimpun nilai estetika, kesehatan, dan inovasi dalam satu produk. Jadi bagi para penikmat matcha dan pelaku usaha, saatnya memahami peluang sekaligus tantangannya untuk menjadikan matcha lebih dari sekadar tren semata.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun