[Rabu],[04 Juni 2025] - Dalam kehidupan yang semakin kompleks dan serba cepat seperti saat ini, peran agama sering kali dianggap sekadar pelengkap. Padahal, agama memiliki fungsi yang sangat fundamental dalam membentuk karakter dan arah hidup seseorang sejak usia dini.

Anak-anak berada dalam masa emas perkembangan. Pada fase inilah nilai-nilai dasar kehidupan bisa ditanamkan dengan mudah. Mereka belajar dengan meniru, merasakan, dan meresapi hal-hal di sekitar mereka.
Jika sejak kecil anak diajarkan untuk menghormati sesama, jujur, bertanggung jawab, dan berempati melalui ajaran agama, maka nilai-nilai itu akan tertanam kuat hingga dewasa. Agama bukan menjadi beban, melainkan pedoman hidup yang membimbing mereka dalam berbagai situasi.
Untuk membuat kegiatan semakin menarik, kami juga mengadakan sesi tanya jawab seputar materi yang telah disampaikan. Anak-anak terlihat antusias dan banyak yang ingin berpartisipasi. Beberapa dari mereka berhasil memberikan jawaban dengan penuh percaya diri, dan kami memberikan apresiasi atas keberanian serta pemahaman mereka. Momen ini menjadi salah satu bagian paling menyenangkan dalam kegiatan.Â
Sering kali kita melihat bagaimana pelajaran agama terasa jauh dari kehidupan nyata. Padahal, justru dalam hal-hal kecil seperti berkata sopan, tidak membuang sampah sembarangan, membantu orang tua, hingga menghormati perbedaan, nilai-nilai agama sangat relevan.
Penting bagi pendidik, orang tua, maupun masyarakat untuk menyampaikan agama dengan pendekatan yang menyenangkan dan membumi. Bukan sekadar dogma, melainkan pemahaman yang menyejukkan dan memotivasi.
Belajar agama juga membuka pintu untuk memahami perbedaan. Ketika anak dibiasakan menghargai keyakinan orang lain, mereka tidak mudah terprovokasi atau membenci hanya karena berbeda. Ini menjadi pondasi penting dalam membentuk generasi yang cinta damai dan bersatu dalam keberagaman.Â
Saya merasa bahwa mengenalkan agama kepada anak-anak bukan hanya tugas guru di sekolah atau ustaz di tempat ibadah, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Melalui kegiatan sederhana, diskusi ringan, atau bahkan contoh perbuatan sehari-hari, kita bisa menjadi jembatan mereka untuk memahami nilai-nilai kebaikan yang bersumber dari ajaran agama.