Hal tersebut yang membuat kita sebagai orangtua merasa sangat tertekan dengan tugas sekolah masa pandemi.
Kita panik, takut jika anak-anak tidak mengerjakannya maka tidak mendapatkan penilaian yang layak. Kita lebih takut anak tidak mengumpulkan tugas daripada cemas dengan minat belajar mereka.
Kita ketakutan dengan prestasi akademik anak-anak kita, bukan perkembangan bakatnya. Kita lebih takut anak-anak tidak patuh pada aturan yang mereka tidak dilibatkan, sama sekali kita tidak takut mereka kehilangan daya kreatif dan berpikir kritis. Sebenarnya kita sedang mencemaskan diri kita sendiri, bukan anak-anak kita.Â
Mari kita benahi kecemasan kita, kita benahi ketidaksiapan kita. Mulailah dengan hati-hati. Jika kita (dewasa) saja membutuhkan waktu beradaptasi dengan masa pandemi, apakah kita pikir anak-anak tidak membutuhkannya?
Mari menyusun jadwal dengan melibatkan mereka. Mari bicara dengan pihak sekolah. Perhatikan minat belajar mereka, gunakan metode yang paling mereka suka.Â
Jangan-jangan bukan mereka yang malas belajar, tapi lebih pada mereka tidak suka. Jangan-jangan bukan mereka tidak paham dan tidak bisa, tapi lebih pada mereka tidak minat mengerjakannya.Â