Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21 Facebook : Faisol akhmad R

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencegah Keracunan Makanan, BGN harus Mengevaluasi dan harus ada standarisasi untuk Makanan Bergizi Gratis

21 September 2025   10:11 Diperbarui: 21 September 2025   10:11 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keracunan Makanan Bergizi Gratis yang marak di beberapa daerah, Sumber : kompas.com

"Progarm nasional Makanan Bergizi Gratis untuk meningkatkan gizi untuk anak-anak sekolah merupakan tujuan yang mulia, namun yang terjadi justru kini marak yang keracunan makanan yang berakibat cukup fatal"

Badan Gizi Nasional (BGN) selaku penyelenggara program Makanan Bergizi Gratis (MBG) harus mengevaluasi ulang secara komprehensif, mengingat munculnya berbagai persoalan yang terjadi di lapangan, bahkan sampai terjadi keracunan makanan. 

Sistem dan standarisasi dari MBG itu sendiri harus memiliki acuan yang jelas, serta kemampuan pengelolaan MBG bagi penerima manfaat. 

Problemnya disini bahwa penerima manfaat dari program yang di canangkan oleh presiden Prabowo Subianto tersebut, adalah anak-anak sekolah mulai dari tingkat yang paling kecil, yakni Taman kanak-kanak (TK) sampai dengan anak Sekolah Menengah atas (SMA). 

Tentu penerima manfaat MBG dari berbagai tingkatan tersebut memiliki pola makanan yang berbeda. 

Sementara itu di lapangan sendiri, masih butuh pembenahan yang memlnyeluruh, mulai dari dapur umum tempat untuk memasak yang harus benar-benar steril, kemudian bahan baku yang pada gilirannya akan menjadi masakan juga harus berkualitas, dan masih cukup banyak kebutuhan lainnya yang secara tekhnis terkelola dengan baik. 

Program tersebut memang bertujuan sangat mulia, namun tanpa di topang oleh perencanaan dan tindakan yang matang, maka terbukti hari ini, banyak memiliki problem. 

Badan Gizi Nasional harus mengevaluasi secara Menyeluruh untuk mengantisipasi terjadinya keracunan makanan

BGN tentu saja sudah memiliki standarisasi terkait dengan Makanan Bergizi Gratis untuk anak-anak sekolah. 

Problem yang harus di evaluasi menyeluruh yakni pelaksana di lapangan yang bersentuhan langsung dengan penerima manfaat. 

Apakah program tersebut harus di hentikan sementara akibat banyaknya terjadi kasus keracunan makanan? 

Program yang sudah berjalan dan sesuai dengan mekanisme serta sesuai dengan standarisasi dari BGN dan pada pelaksananya sudah sesuai, kami kira program tersebut terus di lanjutkan, sebab tidak semua tempat terdampak kasus keracunan makanan. 

Memang perlu evaluasi menyeluruh terkait dengan sistem pelaksanaan penyaluran MBG tersebut. 

Tetapi dalam hal ini BGN selaku pelaksana Program makanan Bergizi Gratis itu tentu saja sudah mampu memilah dan memilih dapur umum yang sudah di jadikan tempat untuk pengadaan Makanan Bergizi Gratis tersebut. 

Di masing-masing daerah yang sudah berjalan, sesuai mekanisme dan standarisasi, serta tingkat keamanannya sudah memadai, maka penulis kira hal tersebut masih bisa terus beroperasi. 

Sementara pelaksanaan pengadaan dan penyaluran MBG yang masih banyak masalah dan tidak sesuai dengan standarisasi, maka itu yang perlu di hentikan dan di evaluasi. 

BGN Harus terus membenahi sistem dan Standarisasi Makanan Bergizi Gratis

Pemerintah sendiri tidak menghendaki terjadinya berbagai kasus dilapangan yang menyebabkan kerugian baik oleh pemberi maupun penerima manfaat. 

Program Nasional Makanan  Bergizi Gratis (MBG) harus terus berjalan, dan juga terus melakukan pembenahan di segala aspek, agar-agar hal-hal yang tidak di kehendaki mudah untuk di antisipasi, termasuk keracuan makanan. 

BGN perlu menciptakan aturan dan standarisasi mulai dari hulu sampai hilir. Mulai dari keberadaan Dapur Umum sampai dengan alat-alat untuk memasak, serta bahan baku yang hendak di kelola menjadi makanan bergizi. 

Sehingga pelaksana tekhnis harus melaksanakan program MBG tersebut sesuai dengan standarisasi dan mampu mengantisipasi sedini mungkin hal-hal yang tidak di inginkan. 

Dengan begitu MBG bisa berjalan dengan baik, dan penerima manfaat akan senang dan bahagia, serta semakin fokus belajar untuk terus meningkatkan  pengetahuan. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun