Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Golkar PDKT ke Ganjar atau Ganjar PDKT ke Golkar?

18 November 2021   17:05 Diperbarui: 18 November 2021   17:43 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo| ilustrasi : harianjogja.com

"Semakin menghangatnya konstalasi politik Nasional dan sebagian tokoh Nasional yang mulai safari politik, mengindikasikan dinamika politik pada pemilu 2024 semakin gencar"

Memang terlalu dini para tokoh Nasional untuk mendeklarasikan diri sebagai Capres maupun Cawapres, akan tetapi geliat politik itu sudah mulai nampaik dari sekarang, di tambah lagi dengan dikeluarkannya hasil survey yang di lakukan oleh lembaga survey, yang menunjukkan elektabilitas dan kapabilitas para tokoh Nasional untuk mencalonkan diri.

Para tokoh Nasional mulai dari para menteri dan para ketua umum partai yang memulai membranding dirinya yang memang ditokohkan oleh para kader dan pendukungnya.

Sejauh ini survey yang muncul masih ada tiga tokoh yang berada di papan atas, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

Ketiga tokoh tersebut dibeberapa lembaga survey menunjukkan elektabilitas yang cukup bagus, salah satunya survey yang di keluarkan oleh Indikator yang menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo mendapatkan perolehan 18,7%, Menhan Prabowo Subianto, 16, 8%, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan berada di posisi ketiga yakni 14,4%.

Tingginya angka hasil survey yang di miliki oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuat sejumlah partai membuka tangan untuk menerima pak Ganjar dalam konstestasi politik 2024, karena Ganjar di sinyalir seperti anak tiri di dalam partainya sendiri.

Sementara ini Golkar dan NasDem siap menerima dan menjadi kendaraan politik dalam kontestasi pemilu 2024 yang akan datang.

Disisi yang lain, Gubernur Jateng ini masih malu-malu dan belum terbuka akan hal tersebut, karena pemilu masih cukup jauh untuk dilaksanakan.

Sebagai pejabat publik Ganjar tentu masih belum mengatakan Yes or No, tetapi silaturrahmi ketum Golkar dengan Ganjar Pranowo menjadi salah satu simpul, bisa jadi Ganjar akan di Akuisisi oleh Golkar.

Mengapa harus di akuisisi Golkar, sementara Ganjar Pranowo sendiri merupakan kader Ideologis PDI-P, apa tidak semakin meradang elit politik dari partai berlambang moncong putih itu, jika kadernya "diculik" di bawah pohon beringin.

Manuver Golkar Pasca Presiden Jokowi Memberi Lampu Hijau

Terlepas apakah Ganjar akan di jadikan RI 1 atau wakilnya, itu urusan nanti, namun manuver Golkar sebagai partai yang cukup tua telah memantik kecemburuan partai berlambang Banteng tersebut, meski selama bebera bukan belakangan, sosok Ganjar yang terkesan di anak tirikan.

Momentum tersebut menjadi senjata yang indah untuk dimainkan, karena minyak goreng sudah mendidih beragam isu pun mulai di goreng.

Siapakah yang menggoreng ? Yang jelas ada skenario Nasional yang terus dimainkan hingga menuju pemilu 2024.

Para pengamat memberikan analisa dan hasil dari pengamatannya, meski hal itu belun tentu benar, begitu pun dengan rakyat mulai desas desus, siapakah sosok yang pantas untuk menggantikan Jokowi melanjutkan estafet kepemimpinan di kancah Nasional.

Akankah langkah Ganjar Semulus Langkah Pak Jokowi ?

Jika Gubernur Jawa Tengah ini di representasikan seperti pak Jokowi, tentu saja situasinya sangatlah berbeda dari pemilu 2014 dan 2019, karena di tubuh PDI-P sendiri sudah ada Puan Maharani yang di persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.

Puan Maharani yang merupakan Putri Kandung Megawati selaku ketua Umum PDI-P, tentu saja mengharapkan putrinya untuk mengikuti Jejak sang ketua umum.

Sehingga sejak awal sudah mulai muncul baragam baleho yang terpasang di sudut-sudut kota, membranding Ketokohan Puan Maharani di kancah Nasional.

Namun apa mau dikata, baleho dan berbagai aktifitas yang mencitrakan Puan justru tidak menunjukkan kenaikan elektabilitasnya semakin baik, bahkan nama Puan Maharani masih belum masuk pada tokoh 10 besar hasil survey Indikator.

Dan kader PDI Perjuangan yang cukup tinggi tidak lain adalah Ganjar Pranowo, akan tetapi ditengah menghangatnya dinamika politik, justru Ganjar terkesan dianak tirikan, sehingga menyebabkan terjadinya polarisasi baik di tubuh partai maupun simpatisan dari partai penguasa tersebut.

Artinya langkah Ganjar dengan Partainya sudah menemui banyak ganjalan, meskipun tidak menutup kemungkinan hal itu bagian dari Strategi partai untuk menaikkan elektabilitas Ganjar.

Dengan demikian apakah Golkar yang PDKT ke Ganjar, atau Ganjar yang PDKT Ke Golkar, semuanya adalah bagian dari dinamika politik untuk pilpres 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun