Pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran secara online, hakekatnya untuk membimbing, mengarahkan serta menggali potensi yang dimiliki anak untuk terus di doronng dan di kembangkan.Â
Belajar tatap muka memang bagus, karena anak akan berinteraksi baik dengan guru maupun dengan teman-temanya, sehingga kehidupan sosialnya akan lebih terbentuk lagi. Sementara belajar online, memberikan ruang bagi anak untuk lebih banyak tahu sistem informasi, dan pembelajaran online masih tetap harus di dampingi orang tua, sehingga belajar anak lebih terkontro lagi.
Pesatnya perubahan dan perkembangan zaman, menjadi ruang terbuka untuk belajar bagi siapapun, karena pada akhirnya anak didik, orang tua juga harus belajar untuk meningkatkan psikomotorik anak, sehingga anak ketika sudah lulus memiliki bekal yang cukup dalam mengarungi kompetisi kehidupan. Karena sudah menjadi rahasia umum, skil seseorang bisa tumbuh dan berkembang dimana saja, dan kapan saja selama minat dan keinginan untuk belajar masih mendorong dalam setiap insan, sehingga anak lulusan SMA bisa berpengetahuan layaknya profesor.
Inilah yang kemudian menjadi sangat penting peran dan dari tiga komponen dalam menunjang proses belajar anak didik. Guru, orang tua, dan pemerintah haruslah memperkuat kebijakannya, guna mendorong kualitas anak didik, sebagai salah satu upaya untuk mencerdaskan anak bangsa.
Perlu menjadi catatan dalam dunia pendidikan kita, bahwasanya sebagian masyarakat di Nusantara ini sudah berharap banyak supaya putra dan putrinya untuk bisa belajar secara langsung, karena belajar secara langsung, pendidik akan mengajari dan mendorong anak membentuk karakter yang kuat pada era digitalisasi ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI