Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Shopaholic dalam Diri, Antara Hobi dan Gangguan Mental

19 Mei 2021   17:11 Diperbarui: 20 Mei 2021   02:56 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: via www.hellosehat.com

2. Shopaholic memiliki harga diri yang rendah 

Harga diri yang rendah merupakan gejala yang umum bagi Shopaholic. Dengan rasa harga diri yang rendah itulah kemudian Shopaholic memiliki wahana untuk berbelanja, yang mengakibatkan lemahnya control salam diri.

Adapun menurut Shopaholic, berbelanja adalah wahana yang indah dan menyenangkan. Meski membeli barang yang tidak dibutuhkan, tetapi bagi Shopaholic proses berbelanja itulah yang di nikmati, dan di anggap sebagai sesuatu yang sangat menyenangkan.

3. Shopaholic memiliki masalah emosional 

Shopaholic juga memiliki masalah emosional, di mana emosi yang tidak stabil atau terjadinya perubahan suasana hati, menjadikan wahana berbelanja sebagai salah satu hal yang sangat menyenangkan.

Emosi yang labil tersebut karena didorong oleh faktor eksternal, menjadikan Shopaholic, beranggapan untuk menekan ketidak stabilan tersebut dengan melakukan belanja, meski hal tersebut bukanlah barang kebutuhan.


4. Shopaholic memiliki kesulitan mengontrol impuls 

Sesuatu yang alami dalam diri kita adalah impuls. Impuls ini merupakan dorongan seseorang untuk melakukan tindakan yang kurang mampu untuk di kontrol, terutama dalam hal berbelanja.

5. Shopaholic selalu memanjakan fantasi 

Shopaholic memiliki daya fantasi yang tinggi, hal tersebut menjadikan Shopaholic berfantasi tinggi, sebagai bentuk pengalihan dalam keruwetan hidup di dunia nyata.

Sementara disisi yang lain Shopaholic memiliki kecenderungan untuk berbelanja mengenai objek yang di inginkan sebagai bentuk pelarian, bukan sebagai kebutuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun