KOMPASIAN.COM,KENDARI - Komite Kolektif Kota Serikat Demokratik Mahasiswa Nasional Kendari (Komite Kolektif Kota SDMN Kendari) merespons negatif pembubaran paksa aksi Gerakan Rakyat Menentang IMF di bali atas Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-World Bank) di Nusa Dua Bali yang dilakukan oleh Pihak Kepolisian Bali dan dan Satpol PP Bali.
Ketua Komite Kolektif Kota SDMN Kendari, Aldo Zhafar mengecam dan mempertanyakan alasan pembubaran atas aksi tersebut. Sementara aksi penolakan itu menurut Aldo Zhafar adalah aksi damai dan tidak menganggu jalannya pertemuan itu.
"Kami secara kelembagaan mengecam keras atas pembubaran paksa gerakan itu, pengecaman yang kami lakukan atas dasar melihat kondisi lapangan melalui video aksi yang dikirimkan oleh kawan-kawan Front Perjuangan Rakyat yang dimana SDMN tergabung didalamnya. Dan pengambilan keputusan pengecaman ini, telah kami putuskan melaui rapat pengurus," tutur Aldo Zhafar.
"Kami juga mempertanyakan alasan pihak keamanan Bali membubarkan paksa aksi yang dilakukan oleh Gerakan Rakyat Menentang IMF dan World Bank di Nusa Dua Bali. Menurut kami, itu adalah aksi damai dan tidak menggangu jalan kegiatan acara tersebut," tambahnya.
Selain menyayangkan tindakan pembubaran itu. Di posisi yang berbeda, Sekretaris komite Kolektif Kota SDMN Kendari Fardin Nage menyatakan IMF dan Bank Dunia adalah dua lembaga yang kehadiran tidak memberikan keuntungan bagi rakyat dunia, hanya datang menjajah secara ekonomi di Indonesia.
"IMF adalah sebuah kenihilan, kesia-siaan yang hakiki atas kontribusinya bagi kesejahteraan masyarakat dunia. Tak ada hal siginifikan yang berguna dilakukannya selama lembaga ini eksis di muka bumi. Yang miskin tetap saja miskin, malah makin miskin. Kedaulatan negara digerogoti," tuturnya saat ditemui di Pondok Revolusi Serikat Demokratik Mahasiswa Nasional Kendari oleh jurnalis Kompasiana.com. (Ack**)