Mohon tunggu...
Akbar Zainudin
Akbar Zainudin Mohon Tunggu... Human Resources - Trainer Motivasi, Manajemen dan Kewirausahaan. Penulis Buku "Man Jadda Wajada". BUKU BARU: "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Ngobrol bisa di Twitter: @akbarzainudin atau www.manjaddawajada.biz

Trainer Motivasi, Manajemen dan Kewirausahaan. Penulis Buku "Man Jadda Wajada". BUKU BARU: "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Ngobrol bisa di Twitter: @akbarzainudin atau www.manjaddawajada.biz

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengatasi 8 Ketakutan dalam Mengajar

26 Agustus 2021   14:22 Diperbarui: 9 September 2021   05:42 1341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengajar | Sumber: Pexels/Max Fischer

Tetapi sebaliknya, apabila ia tidak mampu keluar dari permasalahan tersebut, kejadian semacam itu akan menjadi belenggu yang bisa menjadi beban seumur hidup. 

Kejadian semacam itu memang bisa membuat orang trauma, yang akhirnya jera dan tidak mau mengajar lagi pada kesempatan berikutnya.

Lalu apa yang bisa kita lakukan jika mengalami kejadian memalukan semacam itu? Bagaimana cara menghilangkan trauma masa lalu yang terkadang begitu membebani sehingga ketika hendak mengajar selalu terbayang kesalahan? Bisakah hal semacam itu dihilangkan?

Untuk bisa mengatasi permasalahan tersebut, seseorang perlu terlebih dahulu mengubah paradigma tentang berbuat kesalahan. 

Bagaimana memandang kesalahan sebagai sesuatu kewajaran, dan bukan sebagai akhir dari semua yang telah dibangun sebelumnya.

Mungkin seseorang akan merasa bahwa ia sulit mengembangkan diri lebih lanjut jika pernah melakukan sebuah kesalahan sebelumnya. Karenanya, kesalahan itu akan terus terbawa samapai kapanpun. Begitu ia hendak mengajar lagi, yang terbayang adalah, apakah ia mampu keluar dari kesalahan sama yang pernah ia lakukan sebelumnya.

Pola pikir semacam ini harus dirubah, dan cobalah untuk berpikir sebaliknya, bahwa kesalahan yang pernah kita lakukan justru merupakan cara terbaik untuk mengembangkan diri secara maksimal. 

Kesalahan yang kita lakukan adalah guru terbaik yang kita miliki. Kesalahan itu akan mengajari kita bagaimana melakukan sesuatu secara lebih baik.

Jika kita melakukan kesalahan karena tidak bisa menjawab pertanyaan siswa misalnya, maka pada kesempatan yang akan datang hendaknya kita mempersiapkan sesi tanya jawab ini secara lebih baik. Sehingga kita tidak lagi tergagap saat menjawab pertanyaan. 

Demikian juga ketika kita malu karena slide tidak bisa ditampilkan di proyektor misalnya, maka kita harus berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan memperbaikinya di lain waktu.

Siklus "berbuat kesalahan-review-perbaikan" seharusnya menjadi satu putaran yang terus terjadi. Seorang pengajar profesional sekalipun suatu saat akan melakukan kesalahan pada saat mengajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun