Mohon tunggu...
Akbar Yanuar Marlen
Akbar Yanuar Marlen Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Hub.Inter Universitas Nasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran IMF dalam Mengatasi Krisis Moneter di Indonesia

2 Agustus 2023   06:27 Diperbarui: 2 Agustus 2023   06:35 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut IMF, krisis ekonomi yang terjadi secara berkepanjangan di Indonesia ini disebabkan karena pemerintah baru meminta bantuan IMF setelah rupiah sudah sangat terdepresiasi. Strategi IMF dalam menangani permasalahan ini adalah dengan mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada mata uang. IMF adalah salah satu"pemerintahansupra-nasional" yang paling berpengaruh saat ini. Sumber dana yang berada dalam penguasaannya, dan kekuatan yang ditimbulkan oleh sumber dana tersebut, memberikan IMFsuatu otoritas untuk mencampuri urusan dalam negeri negara anggota, yang bahkan PBB hanya mampu memimpikannya. Kekuatan IMF yang luar biasa ini tidak hanya melekat pada staf ekonomi yang dimiliki oleh IMF, atau bahkan Dewan Gubernur IMF yang ditunjuk oleh anggota yang berjumlah 184 negara.

Dalam isu kali ini, teori neoliberalisme merupakan sebuah perspektif yang sudah dikenal sejak tahun 1930-an sebagai sebuah perkembangan dari perspektif ekonomi kapitalisme. Pada perspektif ini memiliki tiga ide dasar dalam liberalisme klasik sebagai sebuah sistem ekonomi seperti, perkembangan dari kebebasan individu untuk bersaing secara sempurna di pasar, diakuinya kepemilikan pribadi terhadap faktor-faktor produksi dan pembentukan harga barang melalui mekanisme pasar bebas. Neoliberalisme dijadikan sebagai gagasan pokok yang menjadi bagian penyempurnaan dari perspektif liberalisme klasik. Pemikir dari pespektif neoliberalisme adalah Alexander Rustow. Perbedaan paling mendasar antara perspektif neoliberalisme dan liberalisme klasik adalah terletak pada ide mengenai pembentukan harga pasar yang nyata tidak bersifat alami, melainkan membutuhkan campur tangan negara. Namun, penertiban pasar dilakukan oleh negara melalui peraturan perundang-undangan. Pada negara-negara berkembang di dunia yang mengalami krisis perekonomian, neoliberalisme memiliki momentum dalam menyebarkan perspektifnya melalui berbagai forum dan program ekonomi internasional. Sehingga pada kebijakan luar negeri, neoliberalisme memiliki kaitan yang cukup erat dengan pembukaan pasar luar negeri melalui cara-cara politis menggunakan tekanan ekonomi, diplomasi, dan intervensi militer. Secara umum, neoliberalisme berkaitan dengan tekanan politik multilateral melalui organisasi perdagangan seperti WTO, IMF dan Bank Dunia. Di Indonesia sendiri, neoliberalisme mulai berkembang melalui IMF setelah Indonesia terkena krisis ekonomi pada tahun 1998. Dimana saat itu IMF datang untuk membantu Indonesia untuk keluar dari krisis ekonomi yang melanda.

“Artikel ini sebagai salah satu syarat Tugas II Mata kuliah Aktor Non Negara (Non State Actor) dengan Dosen Pengampu: Fadlan Muzakki, S.IP., M.Phil., LLM.”

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun