Pendahuluan
Dalam bab ini dibahas perdebatan mendasar mengenai pelaporan keuangan. Pertanyaan utamanya adalah apakah pelaporan sebaiknya dibiarkan mengikuti mekanisme pasar tanpa campur tangan regulator, atau justru perlu adanya regulasi resmi yang ditetapkan lembaga standar seperti FASB, SEC, atau IASB. Isu kunci yang diangkat adalah apakah pasar dapat secara efisien menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan, ataukah terdapat kegagalan pasar yang membuat peran regulasi menjadi sangat penting. Tulisan ini membahas dasar-dasar ekonomi dari regulasi pelaporan keuangan, dengan menimbang argumen pasar bebas, dan alasan pentingnya regulasi.
Salah satu dasar dari pandangan pasar bebas adalah teori agensi. Pemisahan antara pemilik dan manajer menciptakan kebutuhan laporan keuangan sebagai alat pengawasan. Manajer memiliki insentif untuk melaporkan secara transparan agar memperoleh kepercayaan dan akses modal yang lebih murah. Selain itu, teori sinyal menegaskan bahwa perusahaan berkinerja baik akan secara sukarela memberikan lebih banyak informasi untuk membedakan diri dari perusahaan berkinerja buruk. Informasi sukarela ini berfungsi sebagai sinyal positif bagi pasar modal.Â
Agency Theory (Agensi Teori)
Teori agensi menjelaskan hubungan antara pemilik sebagai principal dan manajer sebagai agent, di mana kepentingan keduanya sering berbeda. Investor menginginkan keuntungan jangka panjang dan keamanan modal, sementara manajer bisa lebih fokus pada gaji atau bonus. Laporan keuangan hadir sebagai sarana pengawasan untuk mengurangi konflik kepentingan dan asimetri informasi.
Signaling Theory (Teori Sinyal)
Teori sinyal menekankan bagaimana perusahaan yang memiliki kinerja baik berusaha mengirimkan pesan positif kepada pasar modal melalui laporan sukarela. Karena manajer mengetahui lebih banyak informasi daripada investor, keterbukaan menjadi cara untuk membuktikan kualitas manajemen.
Misalnya, laporan keberlanjutan, proyeksi laba, atau pengungkapan risiko dapat digunakan untuk menunjukkan keunggulan dibanding pesaing. Tingkat transparansi ini diartikan investor sebagai tanda kredibilitas, sehingga meningkatkan kepercayaan dan menurunkan biaya modal. Sebaliknya, kurangnya keterbukaan sering dipandang sebagai sinyal buruk. Dengan demikian, laporan keuangan tidak hanya berfungsi administratif, tetapi juga strategi komunikasi untuk membangun reputasi perusahaan.