Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Buku: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Efektivitas Penggunaan Bel Otomatis terhadap Kedisiplinan di Sekolah

3 Oktober 2025   11:15 Diperbarui: 3 Oktober 2025   11:15 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi Bel Otomatis. (Foto: AKBAR PITOPANG)

Sekolah adalah tempat di mana generasi bangsa ditempa bukan hanya dengan ilmu pengetahuan tetapi juga dengan karakter. Di antara sekian banyak nilai karakter yang ditanamkan di sekolah maka kedisiplinan menempati posisi yang sangat penting. Tanpa kedisiplinan dipastikan proses belajar tidak akan berjalan efektif hingga tujuan pendidikan akan sulit tercapai.

Dunia yang kita tempati penuh dengan aturan tertulis maupun tidak tertulis. Aturan itu ada bukan untuk membatasi kebebasan. tetapi untuk menjaga keteraturan dalam hidup bersama. Karena manusia adalah makhluk sosial maka kita dituntut untuk mampu menahan diri dan menyesuaikan tindakan dengan aturan yang berlaku. Itulah sebabnya sekolah menjadi laboratorium kehidupan tempat anak-anak belajar menata diri agar kelak siap menghadapi kehidupan nyata.

Kedisiplinan di sekolah dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. Mulai dari datang dan pulang tepat waktu, mengikuti pelajaran sesuai jadwal, hingga menghargai waktu istirahat. Semua itu membutuhkan sistem yang rapi agar siswa terbiasa dengan rutinitas. 

Salah satu sistem sederhana namun efektif adalah keberadaan bel sekolah. Bel menjadi penanda waktu yang memberi sinyal kepada seluruh warga sekolah mengenai kapan masuk, kapan istirahat, kapan kembali ke kelas, dan kapan pulang. 

Dari waktu ke waktu, teknologi bel sekolah juga mengalami perkembangan. Dahulu bel hanya berupa lonceng manual yang dipukul dengan besi atau batu. Suaranya khas menggema ke seluruh sudut sekolah. Kemudian muncullah bel elektronik sederhana yang harus ditekan secara manual oleh guru piket. Kini, banyak sekolah sudah beralih ke bel otomatis yang terprogram sesuai jadwal.

Bel otomatis dianggap sebagai langkah modernisasi kecil yang membawa dampak besar. Sistem ini membuat sekolah lebih tertib karena jadwal sudah berjalan tanpa menunggu petugas yang kadang lupa atau terlambat membunyikan bel. Lewat aplikasi, waktu diatur lebih presisi sehingga tidak ada alasan bagi siapapun untuk telat maupun molor.

Namun, tentu saja keberadaan bel otomatis bukanlah tujuan akhir. Alat ini hanyalah sarana. Yang paling penting tetaplah pembiasaan sikap disiplin itu sendiri. Jika hanya mengandalkan teknologi tetapi karakter siswa tidak terbentuk maka bel hanya berbunyi tanpa makna.

Oleh karena itu, sekolah yang sudah punya perlu memandang bel otomatis sebagai bagian dari strategi pendidikan karakter. Alat ini hanyalah pemicu kedisiplinan siswa yang harus belajar menghargai waktu, guru harus memberi contoh, dan orang tua perlu mendukung dari rumah.

Kedisiplinan memang tidak lahir dalam semalam. Itulah sebabnya, mari kita telusuri bagaimana peran bel otomatis di sekolah, manfaat dan tantangannya, serta bagaimana seharusnya guru, siswa, dan orangtua memaknainya.

Aplikasi Bel Otomatis. (Foto: AKBAR PITOPANG)
Aplikasi Bel Otomatis. (Foto: AKBAR PITOPANG)

Tujuan Beralih ke Bel Otomatis 

Di sekolah kami, bel otomatis sudah dipasang sejak beberapa pekan yang lalu. Kehadirannya terasa membawa suasana baru. Jika dulu guru piket bel terlambat membunyikan bel. kini jadwal sudah terprogram sehingga bel berbunyi tepat waktu tanpa kompromi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun