Hari pertama masuk sekolah adalah momen yang penuh haru sekaligus tantangan, baik bagi siswa, guru, maupun orangtua. Tapi tak semua anak datang dengan bekal dan kondisi yang sama. Ada yang sudah terbiasa dengan dunia belajar karena pernah duduk di bangku TK. Namun, ada pula yang langsung loncat ke SD tanpa pengalaman prasekolah.
Buat sebagian guru SD menghadapi siswa yang tidak pernah TK bisa terasa seperti tantangan ekstra. Guru seperti harus menyiapkan dua versi pembelajaran. Yang mana satu untuk yang sudah siap sekolah, dan satu lagi untuk yang benar-benar baru mengenal dunia pendidikan.
Bukan hanya soal huruf dan angka, siswa yang tidak pernah TK juga umumnya tertinggal dalam aspek kemampuan emosional dan sosial. Mereka seperti "lembar kosong" yang baru akan mulai dilukis saat memasuki ruang kelas SD.
Dalam satu kasus nyata, pada saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), seorang siswa yang belum pernah TK menunjukkan gejala penolakan ekstrem terhadap lingkungan barunya. Ia bahkan sempat mencoba kabur dari sekolah.
Guru-guru yang sedang sibuk menyambut murid baru lainnya harus bahu-membahu membujuk anak tersebut. Usaha itu tidak selalu membuahkan hasil. Hingga akhirnya, wali murid dipanggil untuk menjemput karena memang sudah tak bisa diajak kompromi.
Perilaku tersebut bukanlah bentuk kenakalan melainkan cerminan dari rasa kaget dan cemas. Ia belum terbiasa berada di lingkungan sosial yang lebih besar dan lebih formal seperti sekolah dasar.
Dalam konteks pendidikan anak usia dini, pengalaman di taman kanak-kanak sejatinya bukan sekadar tempat bermain. Di sana anak-anak belajar banyak hal fundamental yang tidak bisa diajarkan secara instan di SD.
Jangan Paksa Masuk SD Jika Belum Siap
Hasil kajian Asa Dewantara menunjukkan bahwa 14,94% (12.560) desa di Indonesia tidak memiliki akses ke semua jenis PAUD (PAUD, TK, RA/BA). Pada tahun 2021, hanya 40,17% (7.62 juta) dari total anak berusia 3 - 6 tahun yang terdaftar di PAUD. (sumber)Â
Anak-anak dari kelompok 14% inilah yang berpotensi mengalami kesenjangan kesiapan belajar ketika langsung masuk SD. Mereka butuh waktu adaptasi lebih panjang. dan guru SD menjadi garda terdepan dalam mengisi ketertinggalan itu.
Dari sisi kognitif, anak yang belum pernah TK bisa jadi belum mengenal huruf, angka, warna, bentuk, bahkan cara memegang alat tulis dengan benar. Bandingkan dengan siswa yang sudah pernah TK selama satu atau dua tahun.