Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Buku: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru Purnabakti Menanti Panggilan Haji

17 Mei 2025   11:41 Diperbarui: 19 Mei 2025   19:28 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di balik semua itu, diam-diam mereka tetap berdoa. Semoga sebentar lagi panggilan itu datang. Bukan panggilan kerja. Bukan panggilan undangan seminar. Tapi panggilan Ilahi menuju tanah suci.

Pergi haji bagi para guru purna bakti bukan sekadar perjalanan fisik. Itu adalah perjalanan spiritual menuju puncak penghambaan.

Sebagian dari mereka menabung sejak masih aktif mengajar. Menyisihkan rupiah demi rupiah, demi satu kata: berangkat.

Namun realitas kadang berkata lain. Usia lanjut, kondisi kesehatan, dan kuota yang terbatas menjadi tantangan tersendiri. Tapi mereka tidak pernah kehilangan harapan. Karena tahu, Allah Maha Mengetahui niat hamba-Nya.

Ada yang akhirnya berangkat dan pulang membawa cerita luar biasa. Ada pula yang masih menunggu, dan terus memperbanyak doa.

Doa yang tulus dari hati yang ikhlas. Doa yang lahir dari jiwa guru sejati.

Sungguh, keikhlasan para guru ini seringkali membuat kita terharu. Mereka mengajar tanpa pamrih, menunggu tanpa mengeluh.

Di usia senja, mereka tetap memberi. Bukan dalam bentuk materi tapi dalam bentuk cinta dan keteladanan.

Maka dari itu, sudah selayaknya kita mendoakan mereka. Semoga Allah mudahkan jalannya. Semoga pintu langit terbuka dan nama mereka termasuk yang dipanggil menuju Baitullah.

Purna bakti bukan akhir. Itu adalah fase berkah. Karena banyak guru yang justru lebih produktif setelah pensiun ---produktif dalam ibadah, produktif dalam mendampingi keluarga, dan produktif dalam menebar kebaikan.

Mereka mungkin tak lagi dikenal di ruang guru tapi tetap dirindukan oleh langit. Mereka mungkin tak tampil di podium tapi doanya menembus langit malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun