Sensasi yang saya rasakan sebagai penumpang bukan main. Di sinilah pengemudi dituntut untuk fokus penuh, membaca situasi jalan dengan cermat, serta memiliki stamina prima.
Tak heran jika Sitinjau Lauik disebut-sebut sebagai "jalan uji nyali". Jalur ini bukan sekadar medan perjalanan melainkan arena ketangguhan baik bagi kendaraan maupun manusia yang mengemudikannya.Â
Pengendara harus sigap mengantisipasi kemungkinan rem blong, kendaraan mogok, atau kemacetan mendadak akibat truk yang tak mampu mendaki.Â
Bahkan sebagai penumpang, saya bisa merasakan betapa setiap tikungan membawa ketegangan tersendiri. Duduk diam pun tak membuat rasa tegang menghilang karena setiap detik seolah bikin "sport jantung".
Namun dibalik semua tantangan itu, tersimpan keindahan luar biasa. Dari ketinggian tertentu, kita disuguhi panorama bukit hijau nan megah yang seolah mengapresiasi perjuangan kita dalam menaklukkan jalur berat ini.Â
Jalan ini bukan hanya tentang destinasi tapi juga tentang bagaimana kita bertahan, menikmati proses, dan pulang membawa cerita.Â
Sitinjau Lauik, kamu luar biasa.
Menanti Flyover Sitinjau Lauik
Rencana pembangunan flyover Sitinjau Lauik menjadi kabar menggembirakan yang patut disambut dengan optimisme. Jalur ekstrem yang menghubungkan Kabupaten Solok dan Kota Padang ini selama bertahun-tahun dikenal sebagai salah satu titik paling rawan di Sumatera Barat dengan tingkat risiko tinggi terutama kendaraan berat.Â
Oleh karena itu, kehadiran flyover adalah solusi monumental yang akan mengubah wajah konektivitas antar wilayah secara signifikan.