Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akhirnya mengambil langkah progresif dengan menggratiskan layanan Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) khusus bagi pelajar. Cukup dengan menunjukkan kartu pelajar, siswa dapat menikmati perjalanan tanpa biaya sepeser pun. Kebijakan ini menjadi angin segar bagi dunia pendidikan sekaligus transportasi publik di Kota Bertuah.
Langkah ini sebuah strategi jangka panjang untuk menumbuhkan kembali budaya menggunakan transportasi umum. Di tengah maraknya pelajar yang lebih memilih berkendara sendiri dengan sepeda motor atau bahkan mobil pribadi maka inisiatif ini diharapkan menjadi titik balik kesadaran akan pentingnya angkutan massal yang aman, nyaman, dan terjangkau.
Selama beberapa tahun terakhir, Pekanbaru mengalami peningkatan jumlah kendaraan pribadi yang signifikan. Jalanan yang dulu lengang kini semakin padat terutama di pagi dan siang hari saat jam sekolah dimulai dan berakhir.Â
Fenomena ini tidak terlepas dari kebiasaan pelajar yang lebih memilih kendaraan pribadi daripada naik angkutan umum.
Tak bisa dipungkiri, stigma terhadap transportasi umum masih melekat di benak masyarakat termasuk pelajar. Banyak yang menganggapnya tidak nyaman, lama, dan kurang fleksibel.Â
Padahal, jika dikelola dengan baik pasti transportasi publik justru bisa menjadi solusi efektif dalam mengatasi kemacetan serta mengurangi polusi udara.
Tak hanya itu, kebijakan ini juga memberikan edukasi tidak langsung mengenai pentingnya pengurangan emisi karbon. Saat ini, isu lingkungan menjadi perhatian global dan salah satu penyumbang terbesar polusi udara adalah kendaraan bermotor. Dengan mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum, insya Allah, langkah kecil ini bisa membawa dampak besar bagi kelestarian lingkungan.
Dengan kebijakan ini, diharapkan pelajar di Pekanbaru mulai membangun kebiasaan positif menggunakan bus TMP sebagai moda transportasi utama mereka.Â
Jika sejak dini mereka terbiasa dengan transportasi umum maka di masa depan mereka lebih mungkin untuk tetap menggunakannya dibanding terus bergantung pada kendaraan pribadi.
Banyak negara maju telah membuktikan bahwa investasi di sektor transportasi publik mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Negara seperti Jepang, Singapura, dan Korea Selatan memiliki sistem transportasi yang efisien dan dipercaya oleh warganya. Warga lebih memilih naik angkutan umum daripada berkendara sendiri karena kepraktisan, ketepatan waktu, serta kenyamanannya.