Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Buku: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru-Guru Berbagi di Tengah Banjir, Samudera Ketulusan di Bulan Suci

19 Maret 2025   04:43 Diperbarui: 19 Maret 2025   04:43 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika langit terus-menerus menumpahkan hujan, sebagian wilayah di Kota Pekanbaru harus menerima kenyataan banjir. Ada rumah-rumah terendam, jalanan berubah menjadi sungai, dan kehidupan seolah terhenti dalam kepungan air. 

Di tengah bencana yang melanda, di tengah kesulitan yang menyesakkan, ada sekelompok orang yang memilih untuk tetap berbagi. Mereka bukan pejabat tinggi atau pengusaha kaya. Mereka adalah para guru ---tenaga pendidik yang kesehariannya mengabdi dibayar dengan gaji yang jauh dari kata melimpah, tetapi memiliki ketulusan yang tak terbatas.

Selasa, 11 Maret 2025, persatuan guru PNS angkatan 2018 Kota Pekanbaru kembali menggelar aksi sosial. Kali ini, mereka turun ke lokasi-lokasi terdampak banjir untuk menyalurkan bantuan bagi warga yang membutuhkan. Dalam kondisi yang serba terbatas, mereka membuktikan bahwa kepedulian tak selalu lahir dari kelapangan materi tetapi dari keikhlasan hati.

Sebagai seorang guru, tugas utama adalah mendidik dan membentuk karakter. Akan tetapi, pendidikan tidak hanya berlangsung hanya di dalam ruang kelas. saja Guru-guru ini ingin menjadi contoh nyata bagi murid-murid dan masyarakat sekitar. Bahwa hidup bukan hanya tentang mengejar kepentingan pribadi tetapi juga tentang bagaimana kita bisa memberi makna bagi sesama.

Ramadan adalah bulan penuh berkah. Bulan suci yang dilapisi berbagai kisah yang mengajarkan makna berbagi, keikhlasan, dan kepedulian. Para guru ini memahami esensi itu bukan hanya dengan kata-kata tetapi dengan perbuatan nyata. 

Meskipun gaji guru tergolong terbatas tapi semangat untuk membantu tetap menyala. Tidak ada perhitungan untung-rugi. Tidak ada keinginan untuk dipuji. Yang ada hanyalah niat tulus untuk menolong korban banjir yang sedang dalam kesulitan.

Aksi sosial ini merupakan hasil dari solidaritas para guru. Hampir semua anggota ikut berkontribusi memberikan sumbangan. Dengan perencanaan yang baik maka memastikan setiap bantuan sampai ke tangan yang tepat.

Empat lokasi ditetapkan sebagai sasaran utama bantuan. Yakni Jalan Nelayan di Kecamatan Rumbai, dua titik di Jalan Teluk Leok Kecamatan Rumbai Pesisir, serta satu titik di Kelurahan Tirta Siak Kecamatan Payung Sekaki. Lokasi-lokasi ini dipilih karena masih minim bantuan dan sulit dijangkau.

Perjalanan menuju titik pertama penuh tantangan. Jalanan licin serta genangan air menghalangi akses kendaraan di beberapa tempat. Namun, tidak ada yang mengeluh. 

Setibanya di lokasi, warga menyambut dengan haru. Begitu melihat guru-guru datang membawa paket sembako, air mata pun kadang menjadi tak terbendung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun